Berpotensi Rusak Sumber Mata Air, Warga Tolak Pembangunan Apartemen

"Kami bukan anti pembangunan, bukan alergi terhadap apartemen. Kami hanya ingin menjaga kualitas mata air tetap terjaga dan terlindungi," ujar Heroneimus Sujati.

M Nurhadi
Jum'at, 26 Juni 2020 | 11:17 WIB
Berpotensi Rusak Sumber Mata Air, Warga Tolak Pembangunan Apartemen
Ilustrasi apartemen. (Shutterstock)

Mata air tersebut tidak hanya digunakan untuk bertani saja, tapi juga berbagai kebutuhan lain masyarakat. Bahkan, ata air ini juga dimanfaatkan kelompok tani dan perikanan di Dusun Candimendiro, Ngemlak, Caran, Mendiro, Gadingan, Taraman hingga Calukan.

Adanya mata air tersebut sangat menunjang ketersediaan air sawah seluas 350 hektare sawah di sebelah selatan mata air. Karena itulah, sejak tiga tahun terakhir warga bergotong royong melakukan penanaman pohon gayam atau gayamisasi.

"Pohon gayam ini bisa tahan untuk menjaga konservasi air," ujarnya.

Sekda Sleman Hardo Kiswoyo mengatakan, Pihak pemkab sudah meminta keterangan kepada pengurus desa terkait penolakan dari warga tersebut.

Baca Juga:Pelaku Tawuran Pembacok Polisi Licin, Sebulan Buron Kerap Berpindah-pindah

"Warga khawatir mata air di belik yang berdekatan dengan lokasi pembangunan apartemen asat. Meskipun kekhawatiran tersebut sebenarnya bisa dicarikan solusinya. Misalnya dengan penerapan teknologi agar mata air tetap terlindungi dan terus mengalir," kata Hardo.

Hardo berharap, baik pihak pengembang dan pemerintah desa bisa berdiskusi agar untuk menemukan solusi tepat terkait permasalahan tersebut.

"Ini juga jadi peluang bagi warga Sleman apalagi selama pandemi Covid-19 ini. Dengan terbukanya investasi maka lapangan kerja juga bisa terbuka, mengurangi angka pengangguran dan roda perekonomian bisa terus bergerak," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak