SuaraJogja.id - Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kabupaten Bantul dilakukan secara online tahun ini. Calon peserta didik dapat mendaftarkan diri menggunakan jejaring internet dari rumah masing-masing. Meski dinilai mempermudah, tetapi pada praktiknya masih banyak wali murid yang merasa bingung untuk mengikuti tahapan pendaftaraan secara daring tersebut.
Ketua Panitia PPDB SMP N 1 Sewon, Bantul Edi Suroto menyampaikan bahwa setiap hari pihaknya menerima kunjungan dari wali murid yang menanyakan mengenai tahapan pendaftaran.
Edi mengatakan, sebenarnya proses PPDB online sudah berlangsung dengan baik. Hanya saja, ada beberapa wali murid yang masih merasa ragu, sehingga datang ke sekolah untuk konfirmasi.
Edi menyebutkan bahwa banyak orang tua yang datang terkait kendala data yang tidak terdeteksi di sistem. Para siswa yang sudah memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP) beberapa ada yang belum tercatat di data, sehingga harus mengajukan surat ke Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A).
Baca Juga:Kecewa Sistem PPDB Online, Puluhan Orang Tua Geruduk Disdik Jabar
"Yang dikeluhkan itu masalah afirmasi, surat keterangan dari Dinas Sosial, itu ada yang sudah punya KIP tapi di data dari dinas belum terinput," ujar Edi, ditemui SuaraJogja.id di SMPN 1 Sewon, Jumat (26/6/2020).
Tidak munculnya data KIP yang dimiliki siswa mengakibatkan mereka tidak bisa melakukan pendaftaran secara daring. Maka dari itu, mereka mendatangi sekolah untuk melakukam konfirmasi.
Selain siswa dari jalur afirmasi, keluhan juga datang dari siswa yang mendaftar melalui jalur zonasi. Perbedaan sistem antar-daerah membuat siswa jalur zonasi harus melakukan konfirmasi ke sekolah secara langsung.
Edi menyebutkan, dua masalah tersebutlah yang sering menjadi aduan orang tua yang datang ke sekolah. Pendaftaran dilakukan secara daring, Edi mengaku, animo calon peserta didik yang mendaftar ke SMP N 1 Sewon cukup tinggi. Beberapa bahkan sudah terlempar ke sekolah yang berada di bawahnya.
Kuota untuk pendaftar dari jalur prestasi sebanyak 43 orang, sementara jumlah peserta didik yang akan diterima sebanyak 217 orang.
Baca Juga:Kisruh PPDB Online, Panitia Temukan Rekayasa Data Kartu Keluarga Peserta
"Itu kita minta untuk minta surat keterangan ke Dinas Sosial sebagai bukti, sejauh ini teratasi," imbuhnya.
- 1
- 2