Anak Amien Rais Mundur dari Pilkada Sleman, Ini Dua Bakal Calon Tersisa

Mumtaz Rais nyatakan mundur dari bursa pencalonan Pilkada di Sleman.

Galih Priatmojo
Jum'at, 03 Juli 2020 | 11:33 WIB
Anak Amien Rais Mundur dari Pilkada Sleman, Ini Dua Bakal Calon Tersisa
Unggahan Mumtaz Rais - (Instagram/@mumtaz.rais)

SuaraJogja.id - Sejumlah bakal calon bupati yang sedianya akan bertarung Pilkada Sleman 2020 satu per satu mundur sebelum kontestasi dimulai. Ya, secara mengejutkan nama anak Amien Rais, yakni Mumtaz Rais yang sudah mendapat rekomendasi dari DPP PAN justru memilih jalan lain, melepas ambisinya untuk memperebutkan kursi bupati Sleman. 

Dengan mundurnya nama Mumtaz, untuk sementara saat ini bakal calon yang masih terlihat yakni Wakil Bupati, Sri Muslimatun dan istri dari Bupati Sleman yakni Kustini Sri Purnomo. Meski sudah terang bakal maju, tetapi kedua kandidat tersebut hingga saat ini urung mengantongi dukungan resmi dari partai pengusungnya. 

Seperti dikutip dari harianjogja.com, Kustini Sri Purnomo dikabarkan bakal diusung oleh PDIP. Nama Kustini muncul setelah bakal calon sebelumnya yang diusung PDIP, Hardo Kiswoyo mundur dari pencalonan dan memilih menjadi Sekda Sleman. 

Sosok Kustini pun mulai muncul di permukaan dalam beberapa bulan terakhir  lewat berbagai kegiatan. Mulai aksi sosial bencana Covid-19, pemberdayaan PKK, UMKM dan lainnya. Dalam beberapa kesempatan, Ketua Tim Penggerak PKK Sleman itu juga mengaku siap maju pada Pilkada jika PDIP memberikan rekomendasi.

Baca Juga:Jelang Idul Adha 2020, Permintaan Hewan Kurban di Sleman Menurun Drastis

Sementara itu, Sri Muslimatun juga mulai tebar pesona dalam berbagai kegiatan di masyarakat. Mulai dari sosialisasi penanggulangan Covid-19 di pasar-pasar tradisional, mengawasi pelaksanaan distribusi bantuan sosial (Bansos) hingga aksi donor darah. Hanya saja saat ditanya soal Pilkada, Muslimatun lebih memilih diam.

Selain dua kandidat tersebut, ada beberapa nama bakal calon yang bakal meramaikan Pilkada. Salah satunya, Ketua DPD PAN Sleman Sadar Narimo. Bahkan Sadar dikabarkan akan mendaftar melalui partai lain jika tidak mendapatkan rekomendasi dari DPP PAN.

Tetapi belakangan, kabar miring tersebut dibantah oleh Sadar. Menurutnya, ia tetap mematuhi keputusan DPP PAN. Soal penentuan siapa yang akan dapat rekomendasi dari DPP, kata Sadar hanya masalah waktu.

"Kan perjalanannya masih panjang. Masih ada waktu dan biasanya rekomendasi itu keluar pada menit-menit terakhir. Tapi yang jelas, saya menepis kabar kalau saya maju lewat partai lain," ujarnya.

Disamping menunggu keluarnya rekomendasi dari DPP, Sadar mengakui sampai saat ini masih menjalin komunikasi baik dengan partai-partai yang bergabung dalam Koalisi Santun. Koalisi tersebut, katanya, juga masih solid untuk membangun Sleman.

Baca Juga:Gasak Motor di 35 TKP Sleman, Sindikat Pencuri Motor Dibekuk Polisi

"Ya Koalisi Santun masih suka bekerjasama untuk kegiatan-kegiatan yang baik, sampai saat ini," kata Sadar.

Nama lainnya yang sering muncul dalam bursa Cabup Sleman adalah Reno Candra Sangaji. Hingga kini pun Reno aktif bergerak dengan beragam kegiatan baik offline maupun online. Reno pun mengusung tagline Lurahe Condongcatur Menuju Sleman Baru.

Reno juga mengaku terus melakukan komunikasi aktif dengan partai-partai politik di Sleman. Dia berharap sebelum masa pendaftaran Cabup dibuka, sudah ada partai yang menentukan rekomendasinya.

"Kami tetap aktif melakukan pengenalan kepada masyarakat, baik di media sosial, dialog, talk show maupun kegiatan di masyarakat. Supaya masyarakat tahu siapa itu pak Reno," katanya.

Di sisi lain, Ketua DPC PDI Perjuangan Sleman Koeswanto mengatakan sampai detik ini rekomendasi DPP PDIP terkait siapa calon yang didukung belum turun. Dia sepenuhnya menyerahkan kewenangan tersebut kepada DPP.

"Kalau rekomendasi secara resmi memang belum turun," katanya.

Koes memilih menunggu keputusan DPP, meskipun santer kabar KSP akan disandingkan dengan kader PDIP Danang Maharsa pasa Pilkada 2020.

"Kalau ada yang menyandingkan Koestini Danang itu nanti urusan nya DPP. Tunggu saja nanti rekomendasi seperti apa," jawab Koes.

Sekretaris DPD PAN Sleman Arif Kurniawan mengatakan jika mundurnya Mumtaz dari pencalonan tentu akan disikapi oleh DPP PAN. DPD menghormati apapun keputusan DPP nanti, apakah akan mengusung kader atau non kader partai pada Pilkada mendatang.

"Jadi kami tentu menunggu arahan dari DPP," katanya.

Ketua DPD Golkar Sleman, Janu Ismadi mengaku jika sampai saat ini masih aktif melakukan kkonsolidas. Tidak hanya diinternal, konsolidasi juga dilakukan di eksternal partai. Siapa calon yang bakal diusung pun hingga kini belum final. "Golkar terus menjalin komunikasi dengan sejumlah parpol," kata Janu.

Hal senada disampaikan Ketua DPC PKB Sleman R. Agus Kholiq. Menurutnya, sampai saat ini pembahasan soal siapa calon yang diusung masih terus berproses. Termasuk penentuan dengan siapa PKB akan berkoalisi pada Pilkada mendatang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini