Kantongi Rekomendasi Gugus Tugas, Jemaat GKJ Temon Kembali Ibadah di Gereja

GKJ Temon sudah mendapat surat rekomendasi dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 tingkat Kapanewon Temon.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Minggu, 05 Juli 2020 | 18:40 WIB
Kantongi Rekomendasi Gugus Tugas, Jemaat GKJ Temon Kembali Ibadah di Gereja
Suasana peribadatan perdana selama masa pandemi Covid-19 di GKJ Temon, Kulon Progo, Minggu (5/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Setelah beberapa waktu yang lalu umat Muslim di Kulon Progo sudah bisa menikmati beribadah salat Jumat berjemaah di masjid, kali ini giliran umat Kristen yang mendapat kesempatan untuk kembali beribadah bersama di gereja.

Tepat pada Minggu (5/7/2020), jemaat Gereja Kristen Jawa (GKJ) Temon mendapat kesempatan untuk mengobati kerinduan beribadah bersama kembali di gereja. Peribadatan kali ini disambut antusias oleh jemaat.

Hal tersebut dibenarkan oleh Pendeta Kristian Prawoko, yang bertugas memimpin ibadah perdana saat pandemi Covid-19 ini. Dari sekitar 745 jemaat di gereja induk GKJ Temon, yang terbagi di tiga pepanthan -- GKJ Seling, Glagah, dan Kalidengen, terdapat sekitar 155 jemaat yang hadir mengikuti peribadahan.

Suasana peribadatan perdana selama masa pandemi Covid-19 di GKJ Temon, Kulon Progo, Minggu (5/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Suasana peribadatan perdana selama masa pandemi Covid-19 di GKJ Temon, Kulon Progo, Minggu (5/7/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Jemaat di GKJ Temon sendiri ada sekitar 250-an orang. Pagi tadi yang hadir sekitar 95 warga jemaat, dan yang siang sekitar 60 orang. Tingkat antusiasmenya sudah baik, memang sedikit berkurang, tapi presentasenya cukup besar," ujar Kristian.

Baca Juga:Umat Katolik di Kupang Kembali Beribadah di Gereja

Kristian menjelaskan bahwa ibadah minggu di GKJ Temon memang dibagi dua sesi, yakni sesi pagi pukul 07.00 WIB dan sesi siang pukul 09.00 WIB. Pelaksanan ibadah itu dibedakan oleh bahasa -- pagi menggunakan bahasa Indonesia, untuk siang dengan bahasa Jawa.

Namun untuk ibadah kali ini, bukan bahasa yang membedakan dua sesi ibadah tersebut, melainkan wilayah dari warga jemaat yang hendak mengikuti peribadatan di gereja.

"Ini dilakukan juga untuk mengurangi kepadatan. Selain itu, kali ini semua peribadatan menggunakan bahasa Indonesia," ucapnya.

Ditambahkan Kristian, terselenggaranya kembali ibadah minggu kali ini karena GKJ Temon sudah mendapat surat rekomendasi dari Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 tingkat Kapanewon Temon. Selain itu, pihaknya juga sudah mengatur dan mengimbau kepada seluruh jemaat yang akan datang ke gereja agar selalu menaati protokol kesehatan yang ada.

Terlihat di depan pintu masuk GKJ Temon juga sudah terpasang imbaun mengenai protokol kesehatan yang wajib dilakukan oleh semua pihak, mulai dari memakai masker bagi siapa saja yang datang, mencuci tangan di air mengalir, lalu dilanjutkan dengan pengecekan suhu oleh petugas yang berjaga.

Baca Juga:Gereja di Semarang akan Kembali Dibuka untuk Ibadah Mulai 18 Juli

Tidak lupa, petugas juga melakukan pendataan kepada jemaat yang hadir, mulai dari nama hingga alamat, sebelum memasuki gedung gereja. Saat di dalam gereja pun jemaat diminta untuk duduk di kursi yang sudah ditentukan dengan batasan jarak satu sama lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak