Pulang dari Surabaya, 1 Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia

Korban dimakamkan di kawasan Kota Yogyakarta dengan standar pemakaman penyakit menular.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Kamis, 09 Juli 2020 | 19:15 WIB
Pulang dari Surabaya, 1 Pasien Covid-19 di Bantul Meninggal Dunia
Virus Corona Covid-19 masih menjadi momok di China, dengan jumlah korban terus mengalami peningkatan. (Shutterstock)

SuaraJogja.id - Satu orang pasien Covid-19 di Kabupaten Bantul meninggal dunia. Laki-laki berusia 52 tahun yang merupakan warga Kecamatan Kasihan tersebut sebelumnya terpapar virus corona setelah melakukan perjalanan ke Surabaya. Korban dimakamkan di kawasan Kota Yogyakarta dengan standar pemakaman penyakit menular.

Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul Sri Wahyu Joko Santoso menyampaikan, selain ada satu kasus pasien positif meninggal dunia. Terdapat delapan pasien positif Covid-19 baru. Tiga di antaranya merupakan pedagang pasar.

"Tiga kasus hasil rapid tes di pasar," ujar pria yang akrab disapa Oki tersebut, Kamis (9/7/2020).

Oki mengatakan bahwa pihaknya memang sedang gencar melakukan rapid test ke seluruh pasar di Bantul. Kegiatan tersebut dilakukan untuk mencegah munculnya klaster penyebaran Covid-19 baru dari pedagang pasar.

Baca Juga:Kasus Positif Covid-19 di Bantul Tambah 6 Orang, Mayoritas Transmisi Lokal

Tiga orang pedagang pasar yang positif Covid-19 tersebut di antaranya adalah dua orang perempuan asal Sedayu, masing-masing berusia 56 tahun dan 60 tahun. Sementara, satu orang lainnya adalah laki-laki asal Sanden berusia 67 tahun. Hasil RDT ketiganya reaktif, kemudian dilakukan uji swab dan dinyatakan positif Covid-19.

Di sisi lain, tiga kasus positif lainnya masuk dalam kategori transmisi lokal, yakni dua orang laki-laki masing-masing berusia 41 tahun 15 tahun asal Srandakan yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif sebelumnya, kemudian satu orang perempuan berusia 17 tahun asal Sanden yang memiliki kontak dengan pasien positif Covid-19 pria berusia 17 tahun asal Bambanglipuro.

"Laki-laki, riwayat perjalan dari Madura," imbuhnya.

Oki menyebutkan, satu pasien positif lainnya merupakan seorang laki-laki berusia 32 tahun yang memiliki riwayat perjalanan dari Madura. Ia juga membenarkan bahwa sebagain besar kasus positif Covid-19 yang terjadi di bulan Juli merupakan kasus transmisi lokal.

Rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga jarak dinilai menjadi salah satu penyebab kembali meningkatnya kasus positif Covid-19 di Bantul. Oki berharap, masyarakat tidak lengah untuk terus menerapkan tiga poin protokol kesehatan: menjaga jarak, menggunakan masker, dan mencuci tangan dengan sabun sesering mungkin.

Baca Juga:Lima Kasus Baru Positif Covid-19 di Bantul Akibat Transmisi Lokal

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak