SuaraJogja.id - Pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berakhir. Hal itu juga melumpuhkan sebagian aktivitas masyarakat, mulai dari usaha hingga sekolah daring siswa-siswi.
Namun dengan keterbatasan yang dialami, sejumlah masyarakat berupaya untuk menyediakan dan memudahkan mereka agar tetap beraktivitas dengan pembatasan yang ada.
Seperti Kampung Sanggrahan, yang terletak di Kelurahan Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, warga setempat meluncurkan Kampung Cerdas Sanggrahan. Kampung yang bergerak sebagai kampung digital ini memanfaatkan internet untuk membantu masyarakat dalam sektor pendidikan, usaha, dan juga literasi kepada warganya.
"Setelah pemerintah [Pemda DIY] mengumumkan tanggap darurat, seluruh aktivitas termasuk sekolah anak-anak dialihkan ke rumah masing-masing. Beberapa warga memang terkendala, apalagi anak-anak karena akses internet masih belum memenuhi di kampung ini," jelas Ketua Kampung Sanggrahan Supadi (66), ditemui SuaraJogja.id saat peluncuran Kampung Cerdas Sanggrahan di RW 3, Kamis (23/7/2020).
Baca Juga:Hari Anak Nasional, Siswa 14 Tahun Sekolah Daring Sambil Jadi Buruh Warung
Tak sedikit siswa yang mengeluh lantaran akses yang kurang stabil. Pada akhirnya pembelajaran tatap muka yang biasa dilakukan dengan aplikasi terkendala.
"Nah, hal-hal yang menurut kami kurang ini perlu didorong untuk memudahkan siswa dalam melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM). Artinya, tetap bisa menerima pelajaran dengan koneksi internet yang baik," ungkapnya.
Supadi menerangkan bahwa terdapat 10 titik WiFi yang terpasang di tiga RW Kampung Sanggrahan. Dari 10 titik sudah ada 43 keluarga yang memanfaatkan jaringan internet tersebut.
"Kampung ini ada tiga RW, mulai RW 1-3. Semuanya berkomitmen untuk mengembangkan, baik SDM dan pendidikan dengan internet tersebut," jelasnya.
Sebelumnya, masyarakat kampung setempat memang menggunakan kuota internet secara mandiri. Kendati demikian, banyak potensi yang bisa digali oleh masyarakat melalui pendidikan dan sumber daya yang mereka miliki di masing-masing kampung, sehingga menjadi Kampung Cerdas bukan hanya soal pendidikan, tetapi pengembangan masyarakat dalam segi ekonomi juga dilakukan.
Baca Juga:Galian PDAM di Sayidan Sebabkan Kecelakaan, Wawalkot: Segera Selesaikan
"Pendidikan menjadi penting saat ini, termasuk literasi media. Selain memudahkan siswa melakukan pembelajaran daring, ada potensi masyarakat yang bisa dikembangkan dengan internet tersebut, salah satunya di bidang ekonomi," katanya.
Lurah Semaki Didik Setiadi menjelaskan bahwa pengembangan kampung sendiri dilakukan secara bertahap. Tak sedikit pihaknya menemukan kendala, terutama kepada orang tua.
"Memang ada kendala sebelum meluncurkan Kampung Cerdas, terutama orang tua yang masih gagap teknologi (gaptek). Namun, hal itu sudah kami lakukan sosialisasi dan pelatihan serta pengembangan kampung akan kami lakukan," jelasnya.
Pemilihan Sanggrahan sebagai Kampung Cerdas sendiri dilihat dari kesiapan masyarakat. Didik menerangkan, setelah melakukan koordinasi dengan sejumlah pemangku wilayah kampung, Sanggrahan dirasa paling memungkinkan untuk berkembang dengan sejumlah potensi yang dimiliki.
"Kampung ini dikenal juga dengan batik dan kulinernya. Maka dari itu, potensi ini harus didorong dengan memanfaatkan teknologi yang ada," kata Didik.
Peluncuran Kampung Cerdas Sanggrahan juga dihadiri Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi. Pihaknya berharap, penambahan jaringan internet tersebut dapat dimaksimalkan untuk pengembangan SDM, pendidikan, dan ekonomi rakyat.
"Saat ini manusia bergantung dengan internet. Berjualan saja sudah memanfaatkan internet untuk promosi. Maka dari itu, peluncuran kampung berbasis digital ini mampu mendorong masyarakat untuk memajukan tempat tinggalnya dengan potensi yang ada," katanya usai teleconference dengan warga RW 1 dan 2.
Terpisah, Tim Pemberdayaan Bidang Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) Infotekno Eka Indarto menjelaskan, ada empat pelatihan untuk pengembangan SDM yang akan dikawal di Kampung Cerdas tersebut.
"Pemasangan WiFi tidak hanya untuk memudahkan akses internet masyarakat, tetapi juga ada pemberdayaan masyarakat juga, sehingga sasarannya nanti adalah peningkatan literasi warga [terkait digitalisasi media], peningkatan usaha warga melalui digitalisasi, digital kepemudaan yang memiliki kecakapan di bidang internet. Selanjutnya, digital family, dan digital kesehatan, contohnya di posyandu," kata Eka.