Ia menyebutkan, lahan miliknya masuk menjadi salah satu lahan terdampak proyek tersebut beserta beberapa tanaman produktif yang ada di atasnya.
"Ada beberapa pohon jati dan pohon lainnya. Kami ikuti saja seperti apa nanti, karena ini proyek pemerintah. Hanya bisa mendukung," ucapnya.
Desain tol Jogja-Bawen yang keliru hanya 100 meter
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Tol Yogyakarta-Bawen, Heru Budi Prasetya mengatakan, desain tol dengan jalan lurus dan tidak berbelok, sudah diubah sejak lama. Hanya saja, ada kekeliruan saat memberikan informasi pertama ke desa setempat.
Baca Juga:Liburan di Jogja Kehabisan Uang, Residivis Gondol HP dan Uang buat Makan
"Perubahan desain tol, hanya berjarak kurang lebih 100 meter. Yang mana, perubahan tersebut tidak akan memengaruhi dokumen perencanaan pengadaan tanah (DPPT). Itu sudah benar, hanya petanya yang salah, nanti petanya akan kami betulkan," ungkapnya, Selasa (28/7/2020).
Heru menuturkan, pembangunan tol di kawasan Margokaton akan memakan banyak lahan persawahan. Jalur di wilayah ini akan berada di atas selokan Mataram. Dibangun melayang dengan sejumlah tiang pancang.
Kepala Dusun Bantulan, Margokaton, Yuli Purwanto menjelaskan, perubahan tersebut diperkirakan akan menambah jumlah lahan terdampak pembangunan tol. Diketahui, dalam desain awal, ada sekitar 20 kepala keluarga terdampak.
"Tapi kami belum memastikan berapa jumlahnya. Belum kami hitung," terangnya.
Kepala Desa Margokaton, Sutejo mengungkapkan, di Dusun Bantulan ada satu RT yang terkena dampak. Hal ini karena wilayah tersebut bersinggungan dengan Desa Margodadi.
Baca Juga:Peduli Warga Pesisir Saat Pandemi, TNI AL Jogja Beri 1.500 Paket Sembako
"Kawasan yang di Bantulan sedikit menyimpang dari selokan, agak jauh ke Selatan," tambahnya.