KH Azhari: Sebelum Tewas, Joko Widodo dan Keluarga Beri Isyarat Pamitan

Korban laka laut Pantai Goa Cemara seluruhnya akan dimakamkan di Magelang

Galih Priatmojo
Senin, 10 Agustus 2020 | 14:22 WIB
KH Azhari: Sebelum Tewas, Joko Widodo dan Keluarga Beri Isyarat Pamitan
Pemimpin Ponpes As Salam, Banyurejo, Tempel, KH Azhari saat melayat di rumah duka korban laka laut Pantai Goa Cemara, Joko Widodo dan keluarga, Senin (10/8/2020). (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Jasad terakhir korban laka air Pantai Goa Cemara, Bantul telah ditemukan, Senin (10/8/2020).

KH. Azhari, guru mengaji keluarga, memiliki pengalaman pilu sekitar sepekan sebelum berpulangnya korban Joko Widodo dan keluarga.

Kala ditemui di rumah duka, Dusun Glagahombo, Desa Pondokrejo, Kecamatan Tempel, Sleman, Azhari menyebutkan, terakhir bertemu almarhum Joko Widodo yaitu pada Kamis pekan lalu.

Pimpinan Ponpes As Salam, Banyurejo itu menyebut, Joko Widodo dan keluarga kerap mengaji bersamanya, demikian pula dirinya, tak jarang mengaji di tempat tinggal Joko.

Baca Juga:Salah Satu Pasien Positif COVID-19 Desa Pakembinangun Sleman Adalah Pemudik

Almarhum menyampaikan sangat menginginkan Azhari mengaji di kediamannya, pada hari tersebut.

"Saya juga kaget, tiga anaknya dibawa ke depan saya, katanya mohon didoakan agar jadi anak sholeh. Biasanya gak kayak gitu. Kok koyo wong pamitan, jebul pamitan bener (Kok seperti orang berpamitan, ternyata benar-benar pamitan)," ungkap Azhari.

Dalam pertemuan itu, mereka juga sempat mengobrol sebentar dan mengaji bersama.

Kala ditanya kelanjutan nasib si bungsu, satu-satunya anak Joko Widodo yang selamat, Azhari menyebut bahwa akan dirawat oleh keluarga Joko Widodo.

"Bungsu mau diopeni kakaknya Joko itu, namanya Bambang," ucapnya.

Baca Juga:Pilkada 2020, PAN Sleman Pecah Suara?

Azhari mengenang, Joko Widodo merupakan orang tua yang benar-benar bertanggungjawab terhadap istri dan anak-anaknya.

"Keluarga itu diayomi bener sama Joko," ucap Azhari.

Fakta lain yang diungkapkan Azhari, ada satu orang anak yang ikut menjadi korban laka air yang merupakan santri dari korban Ahmad Fawzi.

"Jadi, kalau Ahmad Fawzi itu meninggalkan dua orang anak. Yang ikut [Fawzi ke pantai] itu santrinya. Anak dari luar sini," terangnya.

Lebih lanjut, Azhari menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga seluruh korban bisa ditemukan. Termasuk kepada pihak media massa, yang telah ikut menyambut kedatangan jenazah terakhir dan menyiarkannya di media masing-masing.

"Saya selaku keluarga, berharap kejadian ini yang terakhir. Semoga ini menjadi peringatan bagi yang lain. Sehingga kalau di laut harus hati-hati. Laut selatan itu lain dengan yang lain," ungkapnya, ditemui di rumah duka.

Ia menyebutkan, keluarga almarhum akan dimakamkan ke pemakaman yang berada di kompleks Ponpes Al Husen, Krakitan, Magelang.

Ia bersyukur berkat pertolongan Tuhan, korban terakhir juga bisa ditemukan. Sore sebelumnya, ia mengajak salah satu kerabat almarhum Joko untuk berdoa bersama.

"Supaya Ya Allah semoga yang satu ini diberikan. Kalau terlalu lama, nanti hancur jasadnya," kata dia.

Ia memperkirakan, angin bertiup ke arah timur, pada Minggu (9/8/2020) petang.

"Jadi kalau tadi malam itu [jasad] keluar dan terbawa angin ke Wonosari, itu wajar. Yang penting semua ketemu, didoakan semoga sahid akhirat," tutur Azhari.

Ia juga berdoa, semoga keluarga diberikan ketabahan oleh Allah SWT dan yang hidup bisa melanjutkan amal ibadah keluarga.

Dari pantauan di rumah duka, mobil ambulan yang membawa jenazah, tiba di rumah duka pada pukul 13:28 WIB. Setelah pidato pelepasan dan doa bersama oleh ratusan pelayat, jenazah langsung diberangkatkan ke Magelang.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini