Mancing di Atas Batu, Wisatawan Pantai Wediombo Hilang Ditelan Ombak

Pada waktu memancing, posisi korban di atas batu membelakangi gelombang.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 12 Agustus 2020 | 13:48 WIB
Mancing di Atas Batu, Wisatawan Pantai Wediombo Hilang Ditelan Ombak
Seorang wisatawan hilang ditelan ombak di kawasan Pantai Wediombo Gunungkidul, Rabu (12/8/2020) pagi. - (SuaraJogja.id/Julianto)

SuaraJogja.id - Lagi, seorang wisatawan hilang ditelan ombak di kawasan pantai. Kali ini, Subardi (38), warga RT/RW 02/03 Pedukuhan Nglipar Lor, Kalurahan Nglipar, Kapanewon Nglipar, Kabupaten Gunungkidul, hilang setelah ditelan ombak di Pantai Wediombo Gunungkidul, Rabu (12/8/2020) pagi.

Koordinator Wilayah SAR Satlinmas Wilayah I Sunu Handoko Bayu Sagara menuturkan, peristiwa tersebut bermula ketika korban bersama anak dan istrinya berwisata. Sekitar pukul 07.00 WIB, korban, yang punya hobi memancing, menebar pancing di Spot mancing Dander.

"Korban memang sering mancing di pantai," ujar Sunu ketika dikonfirmasi melalui nomor pribadinya, Rabu.

Korban bersama keluarga tiba di pantai Wediombo pada pukul 06.30 WIB. Bersama keluarga, korban berjalan menuju ke spot mancing dander yang berada di sisi timur pantai Wediombo. Pada waktu memancing, posisi korban di atas batu membelakangi gelombang.

Baca Juga:Razia Masker, Puluhan Wisatawan Pantai Jogja Didata

Diduga korban tidak menyadari bahwa ada gelombang besar datang dari belakang. Seketika korban tergulung ombak terseret ke laut dan tenggelam. Istri korban, Lia (28), kebingungan mencari korban ke seputaran korban jatuh tergulung ombak.

"Istri korban terus memanggil-manggil korban. Namun, korban tidak lagi ada di tempat semula," tambah Sunu.

Kemudian istri korban bersama anaknya mencari bantuan ke petugas di Pantai Wediombo. SAR Wediombo, setelah mendapat laporan, segera melakukan pencarian di seputaran lokasi korban hilang dan melalui laut menggunakan perahu jukung, juga di perairan seputaran TKP.

Namun hingga siang ini, pencarian belum mebuahkan hasil. Tim SAR pun masih terus dilakukan pencarian baik melalui laut maupun darat. Pencarian sendiri mengalami kendala kondisi pantai selatan yang mulai tidak bersahabat. Gelombang mengalami peningkatan kurang lebih 3-4m.

"Karena gelombang tinggi, perahu yang melakukan pencarian mengalami kesulitan untuk masuk ke perairan," ungkap Sunu.

Baca Juga:Permukiman Desa Bajo Mulai Dikunjungi Wisatawan

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini