Pandemi Covid-19, Minat Daftar ke PTS di Jogja Menurun

"Karena setelah kami analisis, banyak dari ortu camaba yang takut anaknya kuliah di Jogja saat ini."

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 22 Agustus 2020 | 19:22 WIB
Pandemi Covid-19, Minat Daftar ke PTS di Jogja Menurun
Ilustrasi mahasiswa di Turki. [Shutterstock]

SuaraJogja.id - Minat lulusan sekolah menegah atas dan sederajat untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogyakarta menurun.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia Yogyakarta Prof Fathul Wahid, kala dihubungi pada Sabtu (22/8/2020).

"Tapi kalau angkanya secara detail, saya belum punya datanya," ujarnya.

Sementara itu, saat disinggung soal hasil dari adanya laman pendaftaran bersama PTS se-DIY, jogjaversitas.id, ia juga belum dapat menganalisis lebih lanjut.

Baca Juga:Jadwal dan Cara Pendaftaran Jalur Mandiri Unair Gelombang II Terlengkap

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Universitas Islam Indonesia (Humas UII) Ratna Permata Sari mengungkapkan, saat ini jumlah pendaftar mahasiswa baru di UII pada 2020 hingga pertengahan Agustus 2020 sebanyak 20.700 orang. Periode pendaftaran sebagai mahasiswa baru UII sendiri masih dibuka hingga akhir Agustus.

Para pendaftar diketahui mayoritas berasal dari wilayah DIY dan sekitarnya. Beberapa di antara mahasiswa baru yang diterima tersebut mendaftar lewat laman PMB bersama jogjaversitas.id.

Menurut Ratna, jumlah itu menurun ketimbang tahun sebelumnya pada bulan yang sama, yaitu 24.337 orang pendaftar.

"Jika dilihat dari perbandingan angka pendaftar tahun lalu dan tahun ini, dikaitkan dengan situasi pandemi, kami mengamati hingga saat ini, secara umum pendaftar maba UII mengalami penurunan walau tidak terlalu signifikan," kata dia.

Sementara itu, penurunan jumlah pendaftar juga dirasakan oleh Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) [dulu Sekolah Tinggi Teknologi Nasional].

Baca Juga:Pecah Telor! Aming Ambil Job Pertama di Pandemi Covid-19

Kepala Bagian Promosi dan Humas ITNY Ridayati menerangkan, hingga saat ini, jumlah pendaftar yang sudah registrasi ulang baru sebanyak 30% dari target. Padahal, sudah ada 1.786 orang yang mendaftar secara daring ke institut tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak