Semua orang jadi inspirasi sih bagiku. Kalau masyarakat menilainya buruk, buruknya sebenarnya dengan sudut pandang yang apa. Apa masih berada di batas moral dan agama ya. Ya semua punya kebaikan dan kekurangan, dan keterbatasan. Jadi ya semua inspirasi saya.
Untuk moment membahagiakan Mbak Ozie yang semasa hidup sampai sekarang membekas di memori.
Banyak sih sebenarnya. Gaji pertama saya main teater, tak belikan perlengkapan haji buat bapak ibu. Kok kayaknya moment sama orang tua tuh gak bisa dibaleni (diulang) ya. Tapi kalau duwe (punya) duit itu pasti bisa dibaleni gitu selama masih mau usaha. Makanya jangan jadi pemalas.
Coba mbak ngomong pakai gaya Bu Tejo lagi
Baca Juga:EKSKLUSIF: 'Tilik Bu Tejo' (Part 2): Cerita Ozi Kehilangan Orang Tersayang
Jangan dong! Bayar ya bayar. Aku gojek (bercanda--red) lho.
Soalnya aku terngiang-ngiang terus mbak bikin ketawa.
Tapi percayalah setiap aku nonton juga ketawa sebenarnya mas. Kayak ya ampun kok gini ya. Apalagi pas pak polisi itu lho. Kan aku ngebayanginnya Bu Tejo itu ada sisi-sisi kekanakan karena dia ngotot karepe dewe (seenaknya sendiri) gitu itu dia lucu banget.
Itu polisinya dicokot beneran gak?

Nggak… Tapi kan sempat viral video yang ibu-ibu gigit polisi karena gak terima. Katanya memang terinspirasi dari situ. Memang diambil dari situ.
Baca Juga:Sukses Perankan Bu Tejo, Siti Fauziah Berharap Dilirik Joko Anwar
Kalau kenangan yang paling sedih yang dialami mbak Ozie?