Seperti ibu-ibu pada umumnya. Kalau sedang tidak ada pekerjaan dari pagi ya bersih-bersih rumah. Terus habis itu ngopeni (merawat--red) kucing. Saya punya kucing kampung di rumah yang datang sendiri ke rumah minta makan. Terus habis itu siram-siram tanaman. Baca-baca. Seperti cewek pada umumnya skincare is a must have. Terus make up kadang-kadang kalau lagi kondangan. Ya kayak biasa lah sehari-hari.
Kalau setelah viral ini ada perubahan yang sangat mencolok gak?
Paling mencolok adalah ternayata saya dititeni (ditandai) sekarang. Saya tuh sebenarnya pemalu. Percaya atau tidak. Beneran aku kalau sama orang baru biasanya pemalu. Tapi ini tahu kayaknya mas e dan mbak e gayeng (seru--red) makane aku langsung ndadi (makanya aku langsung menjadi-jadi). Masak ketemu Pak Jokowi saya gini. Bahaya nanti.
Tapi siapa tahu nanti malah jadi mitranya.
Baca Juga:EKSKLUSIF: 'Tilik Bu Tejo' (Part 2): Cerita Ozi Kehilangan Orang Tersayang
Jangan mas, gimana masnya. Saya tuh gak punya kemampuan lebih e. Nanti kalau punya program diajuin dapat uang negara dikira nanti memanfaatkan jabatan.
Kenal pertama sama suaminya gimana sih mbak?
Dia waktu itu ngerjain satu festival. Namanya Festival Film Documenter. Dia festival tahunan di Jogja. Terus kebetulan aku ngurusi Bienalle Jogja, pameran seni rupa dua tahunan. Dan kebetulan itu tempatnya sama di Taman Budaya Yogyakarta. Meskipun kami almamaternya sama, dia lulus kuliahnya bener saya enggak. Tapi karena bertemu di situ ya jodoh gak ada yang tahu.
Kok bisa kesengsem sama mas suami gitu gimana mbak?
Soalnya dia orangnya tenang, sopan, tidak grusa grusu (tidak panik). Sangat berkebalikan dengan saya.
Baca Juga:Sukses Perankan Bu Tejo, Siti Fauziah Berharap Dilirik Joko Anwar
Berarti mas suami yang menenangkan mbaknya?