Selanjutnya, pihaknya menyampaikan maaf dan terima kasih kepada semua pihak atas bantuan dan dukungan selama ini hingga putusan hakim sesuai target PGRI.
"Target PGRI sejak awal adalah PNS-nya aman, tuntutan rendah, vonis atau hukuman yang seringan-ringannya, tidak ada tersangka baru," kata dia.
Ia menambahkan, untuk meminimalisasi kealpaan serupa terulang di kemudian hari, pihaknya akan berkirim surat ke Kwarnas, Kwarda , Kwarcab, dan Dinas Pendidikan untuk mengadakan penyegaran atau pelatihan secara berkesinambungan, untuk Pembina Pramuka di semua jenjang pendidikan, bekerja sama dengan Dinas Pendidikan.
Selanjutnya, pihaknya mengalokasikan anggaran lewat APBS untuk pengadaan sarana atau prasarana Pramuka di sekolah-sekolah.
Baca Juga:Eks Anggota DPRD Nyolong Pisang dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja
Menurut PGRI Sleman, Pramuka bisa tetap digairahkan lagi, tetapi perlu ada beberapa poin penting dalam pelaksanaannya, mulai dari adanya pembina Pramuka yang mempunyai sertifikat Mahir Dasar hingga pemberian honor yang layak untuk para pembina Pramuka.
Pramuka perlu digairahkan kembali karena dalam kurun waktu yang lalu, hasil pendidikan makin jauh dari tujuannya, yaitu membentuk karakter atau kepribadian. Selain itu, rasa nasionalis juga mulai tergerus.
Sementara itu, kala akan ditanya perihal karier para terdakwa ke depan di sekolah, Kepala SMP N 1 Turi Tutik Nurdiana masih enggan memberikan keterangan.
"Mohon maaf, saya belum siap menjawab pertanyaan-pertanyaan," ujarnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Baca Juga:Pemprov Banten Pastikan Bakal Pecat ASN Pelanggar Protokol Kesehatan