
Baca pendapat Budi Irawanto selengkapnya DI SINI.
Jika banyak warganet yang justru kecewa dengan akhir cerita film produksi Ravacana Films ini, bagi Budi akhir ceritanya malah menunjukkan Dian sebagai perempuan yang menghendaki hubungan permanen dengan mantan suami Bu Lurah.
Dian juga merupakan sosok yang tenggang rasa karena mau melakukan pendekatan dengan Fikri agar menyetujui rencana pernikahannya dengan ayah Fikri. Dalam adegan yang ditayangkan, tidak terlihat juga bahwa Dian merebut mantan suami Bu Lurah.
"Seperti Bu Tejo, tanpa kecermatan menonton, seseorang gampang menarik simpulan yang menyesatkan serta mengarah pada penghakiman yang tak adil. Akibatnya, bobot hiburan Tilik didakwa membutakan ‘problematik’ yang melekat pada film itu," tulis Budi mengakhiri.
Baca Juga:Dulu Kumuh, Komunitas Bendhung Lepen Ubah Selokan Mrican Jadi Objek Wisata
Ia menekankan kembali ketidak setujuannya dengan tiga kritik besar mengenai film Tilik. Baginya, kritik itu muncul karena penonton tidak bisa mengambil kesimpulan secara benar setelah melihat tayangan berdurasi 30 menit tersebut.