Tantangan Jadi Mahasiswa Baru di Tengah Pandemi, Faith: Cari Diri Kalian

Berbeda jauh dengan mahasiswa yang perlu untuk melakukan keputusan-keputusan sendiri. Tidak lagi bisa bergantung kepada dosen atau guru untuk terus memberikan arahan.

Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 11 September 2020 | 18:52 WIB
Tantangan Jadi Mahasiswa Baru di Tengah Pandemi, Faith: Cari Diri Kalian
Ketua BEM UNJ tahun 2019, M Abdul Basit menyampaikan materi dalam acara PPKMB FIP UNY. - (YouTube/PPKMB FIP UNY)

"Kemerdekaan bangsa Indonesia itu karena ada dorongan dari pemuda dan adanya dorongan dari masyarakat Indonesia," tukasnya.

Beragam aksi tersebut merupakan bentuk peran mahasiswa untuk melakukan aksinya sebagai lidah masyarakat. Pemuda adalah ujung tombak untuk menyampaikan hal-hal yang ada di tengah masyarakat kepada para tokoh elite.

Melanjutkan Abdul, Wakil Ketua BEM FIP UNY 2018 Hanif Ihtisyamuddin menyampaikan bahwa saat ini para siswa yang menontonnya sudah memiliki gelar maha di depannya. Dengan gelar tersebut berarti para siswa ini bukanlah orang biasa lagi seperti dulu.

Mengani peran mahasiswa dalam hal akademik, Hanif mendefinisikan akademisi sebagai proses bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah. Hanif menyampaikan bahwa akademik membicarakan sebuah ilmu pengetahuan yang tidak terbatas dengan hal yang ada di dalam ruang kelas saja.

Baca Juga:Cerita Penyintas Gangguan Jiwa, Aku Merasa Suamiku Berkomplot Membunuhku

Akademik adalah jalan untuk menyeelsaikan masalah. Sehingga menjadi percuma jika seorang mahasiswa lulus dengan berbagai gelar jika tidak digunakan untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, gelar profesor diambil tidak hanya dengan lama berkuliah atau belajar.

"Ada satu hal yang penting bagi kita mahasiswa dalam hal akademik. Yakni kita harus memiliki perasaan untuk menyelesaikan masalah di sekitar," ujar Hanif.

Selain itu, mahasiswa juga diharapkan memiliki rasa penasaran untuk bisa menemukan beragam masalah dan cara penyelesaiannya. Terakhir, Hanif menilai mahasiswa juga harus memiliki etika akademik dalam menemukan berbagai ilmu pengetahuan di dalam dan luar ruang kelas.

Hanif berpesan kepada para mahasiswa untuk bisa menentukan tujuan apakah akan menjadi mahasiswa generalis atau spesialis. Ia menekankan agar jangan sampai para mahasiswa ini salah tujuan dalam hal IPK, prestasi, gelar dan masa studi.

Selanjutnya Ketua BEM UNS 2019 Faith Silmi dalam mengawali diskusinya, ia menyebut bahwa para mahasiswa baru adalah sapi ternak. Mereka dipaksa untuk mengikuti kegiatan dan diperas untuk melakukan beberapa hal. Selesai kegiatan ini, mahasiswa akan dimasukkan ke dalam kandang bernama Fakultas Ilmu Pendidikan UNY.

Baca Juga:Penjaga Toilet di Pasar Cebongan Positif Covid-19

Selanjutnya, dalam kandang itu akan masuk dosen yang disebut sebagai peternak dan mereka akan memberi makan berupa materi kuliah. Dimana saat tidak sesuai dengan keinginan peternak, sapi-sapi tidak akan lulus sementara saat sudah lulus para sapi akan dijual ke tempat pemotongan yang disebut perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak