SuaraJogja.id - Jumlah tenaga kesehatan atau nakes di DIY yang terpapar Covid-19 makin bertambah. Saat ini tercatat dari total 2.312 kasus pasien positif di DIY sebanyak 360 orang di antaranya merupakan tenaga kesehatan.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Pemda DIY, Berty Murtiningsih mengatakan dari jumlah 360 nakes yang terkonfirmasi terpapar Covid-19 sebanyak 90 persen diantaranya merupakan OTG atau asimptomatik.
"Tetapi meski asimptomatik tetap diisolasi oleh rumah sakit masing-masing dan shelter khusus OTG yang baru saja dibuka," ujarnya, Selasa (22/9/2020).
Menurut Berty, pembukaan shelter untuk pasien OTG dilakukan karena saat ini ketersediaan ruang isolasi di 27 rumah sakit rujukan di DIY semakin berkurang. Untuk pasien kritikal, dari 48 tempat tidur yang tersedia, sebanyak 22 tempat tidur diantaranya sudah digunakan dan tersisa 26 tempat tidur.
Baca Juga:Perkaya Wawasan Sejarah, 5 Objek Wisata Jogja Ini Patut Dikunjungi
Sedangkan dari 404 tempat tidur non kritikal, sebanyak 248 tempat tidur juga sudah digunakan. Sehingga saat ini hanya tersisa 156 tempat tidur.
"Hari ini ada tambahan 67 kasus baru dengan rincian 36 kasus dari tracing kontak kasus, 8 kasus pelaku perjalanan, 1 kasus skrining pasien, 9 kasus dari periksa mandiri dan 1 kasus lain dari kontak dengan keluarga dari luar wilayah. Sebanyak 11 kasus lain masih dalam penelusuran," jelasnya.
Sementara Gubernur DIY, Sri Sultan HB X usai melakukan peninjauan shelter OTG di Tegalrejo mengungkapkan, pasien yang tinggal di shelter tersebut diharapkan dapat berkomunikasi dengan keluarganya secara intens. Dengan demikian mereka tidak akan stress karena menunggu dalam ketidakpastian.
"Takutnya dibawa ke tempat ini malah stress. Pastikan mereka dibawa ke sini dalam kondisi senang, jadi tidak seperti diasingkan,” ungkapnya.
Sultan menambahkan, masyarakat diharapkan dapat beradaptasi dengan pandemi COVID-19. Meski kasus di DIY cukup tinggi, masyarakat tidak boleh dibuat resah.
Baca Juga:Toko Handphone di Gondokusuman Dibobol, Polresta Jogja Cokok Satu Pelaku
"Dalam kondisi seperti ini, pengambil kebijakan jangan sekali-kali memutuskan dengan merasa berkuasa sepenuhnya. Jangan berjalan pada pikiran, namun harus dengan perasaan kita, menyesuaikan dengan beratnya orang yang menderita," paparnya.
Shelter Tegalrejo memiliki 10 kamar di lantai satu, serta 16 kamar di lantai dua dan tiga. Shelter ini diprioritaskan untuk warga, anak-anak, warga miskin yang terpapar COVID-19 yang telah diseleksi Pemkot Yogyakarta. Selain kamar, terdapat fasilitas lain yang tersedia di area shelter yakni zona dekontaminasi, wastafel, logistik dan dipantau oleh kamera pengawas selama 24 jam.
Kontributor : Putu Ayu Palupi