Selain Mulyono ada sebanyak 25 seniman didatangkan dari ISI Yogyakarta hingga seniman dari luar negeri.
Koordinator utama Seniman Gang Mural, Anagard (35) menuturkan bahwa proyek tersebut dimulai sejak 11 September lalu. Pihaknya juga mendatangkan seniman dari Yunani, Jepang, Serbia dan Finlandia.
"Dimulai pada 11, 12 dan 13 September. Lalu kami lanjutkan lagi 18, 19 dan 20. Jadi total 6 hari dengan pekan yang berbeda. Jadi inisiatif warga ini kami dorong dengan kemampuan yang kami miliki," katanya.
Anagard menjelaskan bahwa seni tak hanya harus sesuatu yang mewah. Dengan menyentuh masyarakat di kampung adalah bentuk bahwa seni dapat dinikmati masyarakat dengan latar belakang apapun.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di DIY Mengalami Tren Naik, Positive Rate Mencapai 4,8
Peresmian gang mural juga dihadiri Wakil Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi. Dalam sambutannya, Heroe tak menampik jika destinasi wisata harus terus diperbarui dengan karakter yang dimiliki tempat wisata tersebut.
"Semua orang sudah tahu tentang (destinasi wiasata) Tamansari dan lingkungannya. Industri pariwisata ini tentu kita tidak boleh berhenti memberikan sesuatu hal yang baru. Jadi harus terus memperkuat karakternya, dari lukis, batik dan segala macamnya," ujar dia.
Bagi Heroe, Mural adalah bagian dari pertunjukkan yang bisa ditampilkan oleh masyarakat dan pengunjung dan menjadi warna baru bagi masyarakat sekitar. Dirinya juga berterimakasih kepada seniman dan warga yang mau mengubah lingkungan tempat tinggalnya menjadi lebih hidup dan lebih bersih.
![Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyaksikan sejumlah hasil mural seniman dan warga yang melukis di Gang Mural Kampung Taman RT 31, 33/ RW 08, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Rabu (23/9/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]](https://media.suara.com/pictures/original/2020/09/23/66407-wakil-walikota-yogyakarta-heroe-poerwadi.jpg)
Di sisi lain, Ia tak menampik ekonomi masyarakat harus bergeliat di tengah pandemi covid-19. Namun tetap dengan memperhatikan protokol keamanan dan pencegahannya.
"Ekonomi memang harus bergerak. Namun begitu protokol Covid-19 harus lebih ketat. Memang di Tamansari ini harapannya menjadi destinasi yang tidak menimbulkan kasus atau klaster baru," kata dia.
Baca Juga:Pertama di DIY, Pemkab Bantul Rilis Mesin Layanan Anjungan Dukcapil Mandiri