Melawan Stigma Mahasiswa Paling Lama sebagai Punggawa Mapagama

Menjadi mahasiswa pecinta alam sering mendapat julukan sebagai mahasiswa paling lama lulusnya karena padatnya kegiatan. Namun, punggawa Mapagama perlahan menghapus stigma itu.

Dany Garjito | Farah Nabilla
Kamis, 24 September 2020 | 12:20 WIB
Melawan Stigma Mahasiswa Paling Lama sebagai Punggawa Mapagama
Kegiatan arung jeram Mapagama (Dokumentasi Mapagama)

Ia mengaku tidak ada pantangan apapun meski semua dikerjakan mandiri.

Ekspedisi Kartini Mapagama (Dokumentasi Mapagama)
Ekspedisi Kartini Mapagama (Dokumentasi Mapagama)

Selain menelusuri Gunung Talamau dengan menekankan isu kerusakan lingkungan akibat sampah gunung, melalui Ekspedisi Kartini Tanah Minang, para punggawa putri Mapagama juga mengajak masyarakat untuk peduli pada isu kekerasan seksual, khususnya terhadap perempuan.

Mereka juga berkeliling sekolah dasar untuk memberikan edukasi kesehatan reproduksi kepada anak-anak di kaki Gunung Talamau.

Cerita tentang perjuangan anggota perempuan juga muncul dari Mayang, seorang mahasiswi Fakultas Filsafat yang berkesempatan menjelajahi Papua berkat Mapagama.

Baca Juga:Begini Caranya Dapat Bantuan Kuota Internet Siswa Gratis Dari Kemendikbud

Ia membawa pulang sebuah pengalaman yang menurutnya sangat berbeda dengan apa yang dihadapi di Pulau Jawa. Di tanah Cendrawasih, Mayang ikut membantu membuka jalan agar distrik-distrik di Papua teraliri listrik.

"Kita harus musyawarah dulu, karena kan kalau mau mengajukan pembuatan tiang listrik  kita enggak bisa sembarangan. Harus izin Ketua RT, Ketua Adat, karena di sana masih banyak tanah ulayat," ungkap Mayang.

Ia mengaku, dari pengalamannya sebulan membantu masyarakat Papua mendapat akses listrik membuatnya terinspirasi untuk menyusun skripsinya meneliti hubungan sosial humaniora. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak