Melawan Stigma Mahasiswa Paling Lama sebagai Punggawa Mapagama

Menjadi mahasiswa pecinta alam sering mendapat julukan sebagai mahasiswa paling lama lulusnya karena padatnya kegiatan. Namun, punggawa Mapagama perlahan menghapus stigma itu.

Dany Garjito | Farah Nabilla
Kamis, 24 September 2020 | 12:20 WIB
Melawan Stigma Mahasiswa Paling Lama sebagai Punggawa Mapagama
Kegiatan arung jeram Mapagama (Dokumentasi Mapagama)

"Kalau untuk tahap pematerian mungkin masih bisa ya, jadi untuk mengajarkan tali temali, atau manajemen risiko lapangan itu masih bisa, tapi nanti kita tetap akan ada proses lapangan juga, tapi itupun tidak semua peserta diwajibkan," ungkap mahasiswa Fakultas Psikologi ini.

Bukan hanya pelatihan saja yang terkendala, tapi pandemi juga membuat UKM dibentuk pada 29 September 1973 ini memutuskan untuk tidak menggelar ekspedisi di sepanjang tahun 2020.

Melawan Stigma 'Mahasiswa Paling Lama'

Tak dipungkiri, mahasiswa tua atau mahasiswa yang lama lulusnya menjadi stereotip yang melekat pada anggota Mapala, tak terkecuali Mapagama.

Baca Juga:Begini Caranya Dapat Bantuan Kuota Internet Siswa Gratis Dari Kemendikbud

Stigma ini lekat menempel pada anggota Mapagama lantaran kegiatan di luar yang begitu padat dan membutuhkan persiapan maksimal.

Namun, stigma ini mulai dipatahkan oleh para anggota Mapagama sejak beberapa tahun silam. Hal ini tak luput dari peraturan kampus yang menentukan batasan maksimal masa kuliah bagi mahasiswa yaitu 5 tahun.

"Di sini rata-rata udah lulus tepat waktu. Semenjak 3-4 tahun terakhir sudah lulus tepat waktu," kata Totok anggota Mapagama dari Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sekolah Vokasi.

Jika lebih dari itu, siap-siap saja mahasiswa kena drop-out alias DO dari kampus.

Ancaman itulah yang membuat anggota Mapagama merombak sistem kegiatan mereka. Kuncinya adalah, bagaimana kegiatan mengeksplorasi alam mereka tetap berjalan, namun kewajiban kuliah tidak ketinggalan.

Baca Juga:Cara Menerima Bantuan Kuota Internet Kementerian Pendidikan

Bagi Totok, menjadi mahasiswa pecinta alam tidak cuma buat main-main saja.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak