Cerita Mbah Margo, Kakek yang Diminta Masuk Luweng untuk Cari Jasad PKI

"Itu katanya PKI paling sakti, sehingga bisa tersangkut di atas batu," ujar dia.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 30 September 2020 | 16:13 WIB
Cerita Mbah Margo, Kakek yang Diminta Masuk Luweng untuk Cari Jasad PKI
Mbah Margo Utomo ditemui di kediamannya di Pedukuhan Dawung, Kalurahan Girikarto, Kapanewon Panggang, Kabupaten Gunungkidul, Rabu (1/10/2020). - (SuaraJogja.id/Julianto)

"Ya itu [tulang] katanya PKI yang sakti. Sengaja dibuang ke situ biar mati kelaparan katanya," tambah Mbah Margo.

Mbah Margo mengakui, sudah ratusan goa dan luweng ia masuki, bahkan hampir semua luweng yang ada di Gunungkidul. Memang dirinya sejak muda sudah dikontrak para juragan untuk mencari sarang burung walet di sepanjang Pantai Selatan Gunungkidul.

Setiap hari, ia hanya dibayar Rp0,5 kala itu untuk mencari sarang burung walet. Kemampuannya itu mungkin yang membuat polisi atau tentara memintanya masuk Luweng Grubug. Namun untuk Luweng Grubug, ia memang baru sekali masuk, yaitu saat diperintah untuk mencari jasad PKI.

Kini, Mbah Margo sudah tak menjalani profesinya tersebut. Sang istri, Samtinem, mengatakan, keluarga sudah tidak mengizinkan suaminya pergi mencari sarang burung walet. Kaki Mbah Margo sudah tidak sekuat dulu lagi dan terkadang langsung sakit tanpa ada gejala sebelumnya.

Baca Juga:Survei SMRC: 37 Juta Warga Indonesia Percaya PKI Akan Bangkit Lagi

"Sukune niku sampun mboten kiat [kakinya itu sudah tidak kuat],"ujarnya.

Kini, Mbah Margo tinggal bersama dirinya di Dawung. Setiap hari, Mbah Margo pergi ke ladang yang berada di kawasan Pantai Puncak Segoro. Jarak antara rumahnya dengan ladang memang cukup jauh, sekitar 2 kilometer. Sejak pukul 09.00 WIB, Mbah Margo pergi ke ladang dan pulang kembali ke rumah pukul 17.00 WIB.

Untuk mengisi hari tuanya, selain berladang, Mbah Margo juga mencari nafkah dengan membuat arang. Meski hasilnya tidak seberapa, tetapi itu tetap ia lakukan untuk menyambung hidup. Ia sudah merasa puas dengan hidupnya bersama 4 orang anak dengan 6 orang cucu.

Kontributor : Julianto

Baca Juga:Sukmawati: PKI Itu Ideologinya Pancasila, Kenapa Jadi Masalah?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak