Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur

Memasuki musim penghujan, kata Ismayadi, perlu ketelatenan dan usaha ekstra untuk menjaga ikan-ikan hias yang berada di kolam terbuka.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 13 Oktober 2020 | 12:24 WIB
Hobi Pelihara Ikan Hias Selama 25 Tahun, Nasib Ismayadi Makin Mujur
Ismayadi bersama dengan koleksi ikan-ikan hias di rumahnya Kadisoro, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (10/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Ismayadi menuturkan bahwa sekarang ketenangan jiwa menjadi prioritas utama dalam menjalankan usaha ikan hiasnya. Menurutnya sejak dulu dengan menjalani secara mengalir dan penuh ketekunan, usahanya menjadi berkembang dengan seiring berjalannya waktu.

"Dulu tidak pernah bermimpi kalau bakal ada yang beli. Intinya mengalir saja, perlahan tapi pasti dengan rasa cinta yang sudah seperti separuh napas dengan ikan-ikan hias ini. Tidak ada target yang muluk-muluk sekarang kalau sekarang," paparnya.

Apresiasi ikan hias sudah bagus

Menurut Ismayadi, di Jogja sendiri ikan hias untuk saat ini sudah sangat banyak orang yang tahu. Bahkan bukan hanya sekadar tahu bahwa ikan hias untuk hiburan saja melainkan bisa juga untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Baca Juga:Budikdamber, Solusi Kreatif Menjaga Ketahanan Pangan Selama Pandemi Corona

Ismayadi menyampaikan sekarang tidak sedikit orang yang ingin membudidayakan ikan-ikan hias karena memang tergiur dengan keuntungan yang didapat. Namun memang tidak bisa dipungkiri olehnya bahwa saat ini pemasaran ikan hias sudah sangat mudah ketimbang beberapa tahun sebelumnya.

Ismayadi bersama dengan koleksi ikan-ikan hias di rumahnya Kadisoro, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (10/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Ismayadi bersama dengan koleksi ikan-ikan hias di rumahnya Kadisoro, Gilangharjo, Pandak, Bantul, Sabtu (10/10/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Ketersediaan ikan hias saya saja sudah kurang-kurang sekarang. Belum sampai ke pasar luar negeri, hanya dalam kota saja masih kurang. Soalnya memang kalau budidaya itu terbatas, kalau reseller memang banyak," terangnya.

Peningkatan penjualan ikan hias juga sempat dirasakan dalam beberapa bulan yang lalu. Walaupun memang sekarang sudah tidak seramai kemarin tapi penjualan ikan hias masih tergolong cukup besar.

"Kalau beberapa bulan lalu sehari saja bisa dapat Rp.4-7 juta tapi sekarang menjadi Rp. 1,5-2 juta. Tapi itu masih lebih bagus dibandingkan sebelum ada pandemi, soalnya kalau sebelum pandemi paling hanya sekitar Rp. 1 jutaan saja," ujarnya.

Ismayadi mengatakan sebelumnya hitungan perminggu yang tercatat setidaknya satu item atau jenis ikan hias bisa keluar hingga 3000-5000 ekor. Namun ia yang membudidayakan sendiri beberapa jenis ikan di kolamnya itu mengaku sempat kewalahan menyediakan sebanyak itu.

Baca Juga:Ikan Cupang, Jenis, Keistimewaan, Sejarah, dan Cara Ternak Ikan Cupang

Dituturkan Ismayadi bahwa ikan hias yang paling dimintai oleh masyarakat dari dulu hingga sekarang adalah guppy. Bedanya sekarang ikan guppy mengalami perkembangan yang lebih baik secara kualitas, dari ras dan postur pun semakin bagus. Menurutnya ikan guppy memiliki nilai komersil yang paling tinggi dibanding ikan hias lain.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak