SuaraJogja.id - Politikus senior Fahri Hamzah kembali mencuri perhatian publik karena izin pulang kampung.
Di akun Twitter pribadinya @Fahrihamzah ia mengunggah foto selfie-nya pada Selasa (13/10/2020) pukul 06.09 WIB.
Ia menuliskan judul, "Ijin pulang kampung... Ke lombok dan sumbawa," tulis Wakil Ketua Umum Partai Gelora ini.
Pada foto tersebut, terlihat Fahri yang saat itu memakain kaos, jake, dan topi berwarna biru, serta lengkap memakai face shield dan masker, sedang berada di salah satu bandara.
Baca Juga:LBH Yogyakarta: Korban Kekerasan Seusai Demo Ricuh di DPRD DIY Alami Trauma
Diketahui bahwa dirinya hendak pulang ke kampung halamannya Lombok dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat.
Karena unggahannya ini, ia dituduh netizen kabur dari dari tanggung jawabnya terkait dengan ramainya isu tentang UU Cipta Kerja.
"Disaat yg lain ditangkapi, eh ini Malah ngeloyor pulang, ini yg disebut Reformis hmmm," tulis akun @DevinRmd.
"Mas, ini bukan dalam rangka kabur mau didemo kan? Hiks," ujar akun @Kukuhwidyatmok3.
"Berjuang berat kawan.. biar yg lain aja ambil bagian. mending kawan pulang dlu, Nnti situasi aman baru balik jakarta," tulis akun @rejal_farhan02.
Baca Juga:Kasus Covid-19 di DIY Tambah 35 Pasien Baru, Sleman Masih Terbanyak
"para kritikus lg ditangkapin elo malah ngacir..ha..ha..cukup sdh siapa elo," kata akun @mudjajin.
Selain itu, akun @akticiss juga turut menuliskan komentarnya, "Udh kayak jokowi aja bang, giliran orang demo malah ngangon lobster".
Diketahui publik sebelumnya bahwa Presiden Joko Widodo pada Kamis (8/10/2020) saat terjadinya demo besar-besaran yang dilakukan oleh masyarakat, ia tidak berada di Istana Kepresidenan.
Presiden Jokowi diketahui saat itu memiliki agenda kunjungan kerja di Kalimantan Tengah, yaitu meninjau food estate di Kalimantan Tengah.
Dikutip dari suara.com, peninjauan yang dilakukan oleh Presiden Jokowi ini adalah sebagai bentuk perhatian terhadap ketahanan pangan nasional.
Namun, publik mengklaim bahwa kepergian Jokowi ke Kalimantan Tengah itu adalah karena ia hendak kabur dan menghindari massa pendemo.
Reporter: Dita Alvinasari