Dua website ia mainkan untuk dapat menjaring kembali buyer-buyer dari luar negeri. Strategi pemasaran digital ia lakukan dengan memainkan Search Engine Optimize (SEO) untuk menaikkan rating website yang ia ciptakan tersebut sehingga di mesin pencarian berada di posisi paling atas.
"Dan akhirnya mampu menjaring pembeli pertama selama Pandemi Covid-19," terangnya.
Pembeli pertama yang ia dapat pada pandemi justru bukan dari negara yang selama ini menjadi langganannya Spanyol, Belanda ataupun Jepang. Justru pembeli pada masa pandemi tersebut berasal dari benua lain, Australia. Akhirnya, puasa order dari para buyer tersebut kembali masuk ke dirinya.
Persoalan kembali datang menghampiri dirinya ketika akan bangkit di tengah pandemi Covid-19 ini. Persoalan permodalan menghadang dirinya untuk kembali bangkit karena di sisi lain buyer lama telah meminta pengiriman barang-barang baru. Akhirnya ia memilih untuk mengajukan pembiayaan program kemitraan dari salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Baca Juga:Lucky Hakim Ditipu Oknum PNS
"Saya pinjam Rp90 juta dari Pertamina karena bunganya murah. 3 persen pertahun, itu pun bunga menurun," terangnya.
Kini pesanan berhasil ia penuhi berkat pertolongan dari BUMN. Saat ini dirinya masih harus mengerjakan pesanan Woodpanel Rp60 juta dan Woodcarving Rp90 juta. Ia kini masih mengejar produksi woodcarving 580 pcs atau mengisi kontainer 40 feet ke Spanyol dan juga Belanda.
Dua tahun merintis usaha ini memang mengalami pasang surut. Ia sempat rugi Rp7 juta pada pemenuhan order kedua karena salah membaca order. Hal ini membantunya belajar pengalaman bagaimana memenuhi pesanan dari para buyer luar negeri.
Agung mengaku menekuni bisnis kayu limbah tersebut juga akibat 'bencana' yang ia terima. Usaha jual beli log kayu atau kayu utuh yang ia rintis sejak tahun 2.000 hancur akibat ditipu oleh rekannya yang sebenarnya adalah teman sendiri. Ia terpuruk karena ditipu rekan sendiri sebesar Rp1 miliar.
"Kalau ingat itu saya nglokro (lesu). Beruntung bisa bangkit lagi," tambahnya.
Baca Juga:Kena Tipu Oknum PNS Rp 8,8 M, Lucky Hakim Bakal Datangi Kemendag
Ia lantas menceritakan bagaimana terpuruk akibat ditipu rekan sendiri dan bisa bangkit kembali. Suatu pagi, ada rombongan bule menggunakan sepeda hendak pergi ke kasongan. Kebetulan bule yang paling belakang mengalami kendala karena rantainya putus