Mbah Asih juga berbicara tentang kondisi Gunung Merapi saat ini. Sebagai juru kunci, dirinya mengakui bahwa Merapi memang mengalami peningkatan aktivitas.
Tanda-tanda dari aktivitas Merapi juga sudah mulai terlihat. Seperti terjadi guguran kubah lava dan adanya letusan beberapa waktu lalu.
"Merapi menunjukkan tanda-tanda. Maka masyarakat harus waspada, tapi tidak perlu takut. Saya bisa mengatakannya ada peningkatan aktivitas, warga juga harus siap," jelas dia.
Mbah asih meminta masyarakat untuk tetap tenang. Peningkatan ini jelas terjadi karena Gunung Merapi termasuk salah satu gunung api yang cukup aktif di dunia.
Baca Juga:Bantuan BPUM dari Presiden Cair, Antrean di Disdukcapil Sleman Mengular
Sementara itu, melalui data pengamatan Gunung Merapi di Balai Penyelidikan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta pada 25 Oktober 2020, asap putih terpantau berada di ketinggian 100 meter dari puncak gunung dengan intensitas sedang.
Pantauan mulai 00.00-24.00 wib (25 Oktober) sedikitnya terdapat 29 guguran dari kegempaan yang terjadi.
Saat ini potensi bahaya adalah luncuran awan panas dari runtuhnya kubah lava dan lontaran material vulkanik dari letusan eksplosif. Masyarakat juga diimbau untuk menjaga jarak radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi.