SuaraJogja.id - Tepat hari ini Senin (26/10/2020), Kota Yogyakarta memperingati 10 tahun peristiwa erupsi Gunung Merapi.
Kala itu, pada tanggal 26 Oktober 2010, Gunung Merapi yang merupakan salah satu gunung api paling aktif di dunia meletus. Gemuruh dari letusannya terdengar sejauh 50 km. Semburan material letusan berupa lava panas, lahar dingin, hujan abu, dan lainnya tersebar kesegala arah.
Tak hanya itu, peristiwa ini memakan banyak korban meninggal. Ada sejumlah 398 korban meninggal akibat peristiwa ini.
Letusannya pun meluluhlantakkan 3 ribu rumah penduduk, menyebabkan 400 ribu orang harus mengungsi, dan menyebabkan 2 ribu penerbangan harus dibatalkan.
Baca Juga:Bantuan BPUM dari Presiden Cair, Antrean di Disdukcapil Sleman Mengular
Kerugian material yang ditaksir akibat peristiwa ini senilai Rp3,5 triliun.
Bertepatan dengan satu dasawarsa Merapi meletus, publik banyak yang memperingati kejadian ini dengan mengunggah foto ataupun video terkait Gunung Merapi di media sosialnya. Publik menggunakan tagar #10TahunErupsiMerapi, #HariIni10TahunLalu, dan #DasaWarsaMerapi.
Salah satu akun di media sosial yang memperingati persitiwa ini adalah akun Twitter @JogjaUpdate.
Pada Senin (26/10/2020) pukul 08.20 WIB, @JogjaUpdate mengunggah video mengenai kejadian erupsi Gunung Merapi.
"Hari ini, tepat 10 tahun lalu, Gunung Merapi meletus dahsyat pada 26 Oktober 2010. #10TahunErupsiMerapi #HariIni10TahunLalu #DasaWarsaMerapi," tulis akun ini.
Baca Juga:Adu Banteng di Sleman, Dua Pengendara Motor Tewas Seketika di TKP
Saat ini, unggahan tersebut memperoleh sebanyak 2,1 ribu suka dan 1,3 ribu retweet dari warganet Twitter.
Warganet turut meramaikan kolom komentar unggahan ini dengan menuliskan pengalaman-pengalamannya saat erupsi Merapi terjadi. Dari yang kegiatan perkuliahannya diliburkan selama dua bulan, tidak jadi UTS, harus mengungsi mengungsi di rumah teman, dan lainnya.
"Ini awal kuliah semester 1. Habis uts libur 2 bulan secara UII kampus tetangga gunung merapi. Setelah libur 7SKS Makul dapat nilai D. IPK ikut turun kebawa lahar dingin Wajah bermasker kesehatan," tulis akun @arifmomotaro.
"pas bgt waktu itu dirumah sendirian g ada sp2, rumah dijakal ketir2 sendiri, pas lampu mati semua jadi bingung, akhirnya mau tidak mau packing terus ngungsi, eeehh ujan air+abu, mataku perih bgt. Sehat2 buat qta semua amiinn," kata akun @rezaiwaw.
"Inget banget ini kondisi jd anak kost jauh dr keluarga alhasil ngungsi dulu ke rumah temen menangis kencang," ujar akun @chazahra.
"Inget banget dulu pas erupsi pas kelas 5 SD, Dirumah gaada listrik sama sekali selama seminggu, lilin diwarung sampai pada habis, terus dikirimin sama tante beberapa wadah Terus diajak ngungsi ke Semarang. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi, aamiin ya robbal'alamin," ungkap akun @ririnnrrr.
Selain itu, akun @anayangmana1 juga turut berkomentar, "Pagi2 langit gelap hujan abu, ibu nutup sumur di luar, siap2 berangkat kerja, jalanan licin, nafas sesak, mata perih".
Reporter: Dita Alvinasari