Olah Produk Pascapanen, Pendapatan Petani Kalasan Naik 200 Persen

Bukan hanya soal harga tak menentu, adanya hama dan penyakit bamer juga sering menjadi permasalahan.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Minggu, 22 November 2020 | 19:25 WIB
Olah Produk Pascapanen, Pendapatan Petani Kalasan Naik 200 Persen
Petani Kalasan menunjukkan hasil panen bamer mereka, Minggu (22/11/2020). - (SuaraJogja.id/Uli Febriarni)

SuaraJogja.id - Petani Kalasan mulai menggalakkan upaya pengolahan bawang merah pascapanen menjadi produk siap konsumsi.

Petani setempat melakukannya, mengingat harga bawang merah yang tidak menentu.

Ketua Forum Petani Kalasan Janu Riyanto mengatakan, rerata hasil bawang merah (bamer) petani Kalasan sebanyak 12 ton per hektare (Ha).

Untuk masa panen saat ini, harga bamer Rp25.000 per kg di tingkat petani.

Baca Juga:Di Balik Indahnya Pemandangan Ini, Ada Derita Petani Bawang

"Ketika harga bawang merah sedang normal atau tinggi, petani memang akan menjual bamer dalam bentuk bawang begitu saja [mentah]," ujarnya, Minggu (22/11/2020).

Namun ketika bawang anjlok, maka petani setempat melalui kelompok wanita tani (KWT) akan mengolahnya menjadi stik bawang dan bawang goreng.

"Usaha kami mengolah bamer pascapanen cukup membantu petani agar tidak merugi saat harga bawang sedang tidak stabil," kata Janu.

Bukan hanya soal harga tak menentu, adanya hama dan penyakit bamer juga sering menjadi permasalahan.

Melihat kondisi itu, dengan demikian, petani harus lebih cermat dalam pengamatan penyakit.

Baca Juga:Tips Kupas Bawang Merah Tanpa Drama dan Super Mudah

Menurut dia, dengan mengolah bamer menjadi produk siap konsumsi, dibarengi dengan menjual bawang dalam bentuk mentah, pendapatan para petani naik signifikan.

"Bisa 200 persen," ungkapnya.

Janu menyebutkan, olahan pascapanen bamer hasil karya KWT setempat dalam bentuk produk bawang goreng dihargai Rp15.000 per 1 Ons (100 gram). Sedangkan stik bawang dibanderol Rp40.000 per 1 kg.

Tidak hanya dipasarkan di warung-warung terdekat, olahan bawang ini juga dipasarkan secara daring.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini