Padahal waktu calon yang bersangkutan ini meminta bantuan tersebut kata Karmanto, belum ada calon lain yang ternyata sekarang malah terpilih untuk menjadi lurah. Proyek jalan kelurahan yang dirusak itu sendiri pengerjaannya jauh sebelum pandemi Covid-19 atau sekitar awal tahun 2019.
Sementara itu salah satu warga yang menjadi saksi dalam kejadian perusakan tersebut, Widodo (35), menerangkan bahwa kemarin Selasa (22/12/2020) sekitar pukul 07.15 pagi, calon lurah tersebut datang dengan ditemani satu orang. Tidak langsung merusak, dua orang tersebut membawa meteran dan mulai mengukur jalanan yang akhirnya dirusak itu.
"Awalnya saya kira mau melebarkan drainase air itu saja. Ternyata terus malah disusul mobil pick up dengan 10 orang di sana. Lalu mereka langsung merusak jalan itu," jelas Widodo.
Walaupun sempat mengundang perhatian dari warga setempat namun aksi perusakan itu berlangsung cepat. Warga yang mayoritas saat aksi ibu-ibu tidak berani menghentikan aksi tersebut.
Baca Juga:Palsukan Surat Izin Balap Sepeda, Warga Sleman Berurusan dengan Polisi
"Sebelumnya calon lurah itu sempat bilang ke saya intinya kalau dia kecewa karena kalah dalam pemilihan lurah. Nadanya sudah tinggi waktu itu. Kalau perusakannya cepet banget itu, kurang lebih 15 menit sudah langsung bubar," terangnya.
Menurut Widodo, aksi tersebut tidak sepantasnya untuk dilakukan oleh siapapun apalagi oleh calon lurah. Mengingat jalan kelurah yang dirusak itu nanti bisa mengganggu aktivitas warga setempat.