Potret Mbah Tomo mewakilkan masyarakat lansia yang mulai kesulitan memanfaatkan anggota tubuhnya beraktivitas. Banyak orang yang membutuhkan kursi roda dan alat bantu jalan, namun harganya yang tidak terjangkau oleh masyarakat kecil, terpaksa harus diurungkan.
Hal tersebut menjadi sorotan beberapa komunitas peduli masyarakat kecil. Ya, Komunitas Guru Peduli (KGP) DI Yogyakarta melihat bahwa banyak masyarakat di pelosok kampung yang membutuhkan alat-alat bantu itu.
Uud yang merupakan Humas KGP DIY menjelaskan, kehadiran mereka diharapkan mampu meringankan beban warga kecil yang tak mampu memiliki alat bantu berupa kursi roda.
"Jadi kami sudah melakukan survei dan observasi jika di wilayah DIY, terutama masyarakat kecil ini banyak membutuhkan alat bantu jalan. Terutama dhuafa," katanya.
Baca Juga:Hari Pertama Liburan, Kawasan Pantai di Gunungkidul dan Bantul Masih Sepi
Tak hanya kaum dhuafa, anak berkebutuhan khusus (ABK) yang tinggal di pelosok desa cukup banyak yang membutuhkan uluran tangan itu.
"Nah, dari adanya persoalan ini kami berusaha, terutama guru-guru untuk menyisihkan uang dan menyedekahkan harta mereka membelikan kursi roda dan kruk," ungkap dia.
Komunitas Guru Peduli (KGP) DIY sendiri terbentuk sejak Januari 2020. Saat itu hanya didirikan oleh segelintir orang. Tujuannya satu, sebagai guru yang berlabel pahlawan tanda jasa ini bisa membantu masyarakat kecil yang kesulitan.
"Kami berusaha bisa membantu orang-orang yang ada di lingkungan kami. Jadi kami membuat wadah bagi guru-guru yang ada di Yogyakarta untuk bisa bersedekah. Hasil yang terkumpul dibelanjakan alat bantu jalan yang disalurkan ke warga yang membutuhkan," katanya.
![Mbah Tomo Wiyarjo (duduk) mendapatkan bantuan kursi roda dari Komunitas Guru Peduli (KGP) DI Yogyakarta saat ditemui di Dusun Wiyoro Lor RT 10, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (24/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / Suarajogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/25/42178-komunitas-guru.jpg)
Dana yang mereka dapatkan, lanjut Uud diterima dari guru-guru yang sudah melaksanakan sertifikasi. Sebagai bentuk rasa syukur atas sertifikasi itu, KGP merayakannya dengan cara bersedekah.
Baca Juga:Kurangi Sampah Plastik, Pemilihan Lurah di Bantul Gunakan Tusuk Sate
"Bagi teman-teman guru yang sudah mendapat sertifikasi itu, kami ajak untuk merayakan dengan cara yang baik. Jadi mereka menyisihkan dana untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan," ujarnya.