"Nah, dari adanya persoalan ini kami berusaha, terutama guru-guru untuk menyisihkan uang dan menyedekahkan harta mereka membelikan kursi roda dan kruk," ungkap dia.
Komunitas Guru Peduli (KGP) DIY sendiri terbentuk sejak Januari 2020. Saat itu hanya didirikan oleh segelintir orang. Tujuannya satu, sebagai guru yang berlabel pahlawan tanda jasa ini bisa membantu masyarakat kecil yang kesulitan.
"Kami berusaha bisa membantu orang-orang yang ada di lingkungan kami. Jadi kami membuat wadah bagi guru-guru yang ada di Yogyakarta untuk bisa bersedekah. Hasil yang terkumpul dibelanjakan alat bantu jalan yang disalurkan ke warga yang membutuhkan," katanya.
![Mbah Tomo Wiyarjo (duduk) mendapatkan bantuan kursi roda dari Komunitas Guru Peduli (KGP) DI Yogyakarta saat ditemui di Dusun Wiyoro Lor RT 10, Kalurahan Baturetno, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Kamis (24/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / Suarajogja.id]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/12/25/42178-komunitas-guru.jpg)
Dana yang mereka dapatkan, lanjut Uud diterima dari guru-guru yang sudah melaksanakan sertifikasi. Sebagai bentuk rasa syukur atas sertifikasi itu, KGP merayakannya dengan cara bersedekah.
Baca Juga:Hari Pertama Liburan, Kawasan Pantai di Gunungkidul dan Bantul Masih Sepi
"Bagi teman-teman guru yang sudah mendapat sertifikasi itu, kami ajak untuk merayakan dengan cara yang baik. Jadi mereka menyisihkan dana untuk disalurkan ke warga yang membutuhkan," ujarnya.
Kegiatan itu rutin dilakukan setiap tiga bulan sekali, sesuai sertifikasi guru yang dilakukan tiap 3 bulan.
Hingga akhir Desember 2020, sudah empat kali penyaluran kursi roda kepada masyarakat. Pada kegiatan keempat kalinya ini ada 11 kursi roda yang disalurkan ke warga di tiap kabupaten/kota wilayah DIY.
"Jadi tidak hanya Bantul saja, Sleman Gunungkidul, Kulonprogo maupun di Kota Yogyakarta juga kami sasar," ungkap Uud.
Rekan Uud, Praja Mulyantoro mengungkapkan, agar penyaluran tepat sasaran, KGP meminta rekomendasi dari guru yang tergabung di komunitas ini untuk ditunjukkan warga yang membutuhkan bantuan.
Baca Juga:Kurangi Sampah Plastik, Pemilihan Lurah di Bantul Gunakan Tusuk Sate
"Jadi kami mendata tiap bulan, orang-orang mana saja yang membutuhkan alat bantu jalan. Biasanya ada guru yang memiliki rekomendasi. Nanti kami data dan kami survei. Ketika sudah saatnya pembagian, akan kami kirimkan," jelasnya.
Membantu sesama warga yang membutuhkan bisa dilakukan oleh setiap orang tanpa melihat latar belakangnya. Praja menilai guru yang disebut-sebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa masih bisa memberi manfaat besar. Tak hanya di bidang pendidikan, bidang sosial bisa mereka lakukan.
"Harapannya kami bisa bermanfaat untuk orang banyak. Selain pendidikan, kami bisa membantu warga kecil untuk bisa mendapat hak yang harus mereka terima," kata dia.