"Iya saya tahu ada informasi itu makanya buka dan masak lebih awal. Liburan ini udah dijagakke padahal soalnya rame. Tapi kok malah koyo ngene kahanane, malah mumet sakiki (malah kayak gini keadaannya, jadi pusing sekarang," kata Marni.
Dikatakan Marni kondisi saat ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan tahun lalu. Pada tahun lalu ia hingga kewalahan memasakan untuk dijual di warung-warung karena terlalu ramai.
Ia yang tergabung dalam grup WA sesama penjual angkringan menyebut telah menanyakan kondisi satu sama lain. Namun hasilnya memang semua sepakat bahwa informasi itu memang benar dan akan ditutup pada jam 22.00 WIB malam.
"Mereka jadi milih buka lebih awal juga. Jam 14.00 WIB siang udah buka, paling sore buka jam 16.00 WIB sore. Tapi semua sepakat jam 22.00 WIB udah tutup. Ada aturan tentang tahun baru tidak boleh ada kerumunan juga toh," ucapnya.
Baca Juga:Kasus Covid-19 Urung Reda, Pemda DIY Perpanjang Lagi Masa Tanggap Darurat
Disampaikan Marni, setahun lalu liburan natal dan tahun baru seperti ini saat berjualan di Alun-alun Jogja selama tiga hari saja ia bisa meraup keuntungan sebanyak Rp2 juta. Padahal itu hanya di alun-alun tidak berpindah-pindah tempat.
"Lha ini sekarang malah mleto banget. Padahal jam 22.00 WIB malam itu kan baru rame-ramenya tamu pada keluar hotel cari makan eh malah udah suruh tutup," tukasnya.