Pantai Parangtritis Ramai Pengunjung, Rusmini Belum Rasakan Efeknya

Dari Data Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis, tercatat sebanyak 8.000 wisatawan dari Jawa Tengah dan DIY yang masuk hingga pukul 17.00 wib

Galih Priatmojo | Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 26 Desember 2020 | 10:26 WIB
Pantai Parangtritis Ramai Pengunjung, Rusmini Belum Rasakan Efeknya
Sejumlah wisatawan nampak memadati pantai Parangtritis untuk berwisata di Libur Natal, Jumat (25/12/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Bertepatan dengan hari Natal, Pantai Parangtritis dan Pantai Depok di Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul mulai dipadati wisatawan. Meski begitu hal tersebut urung berpengaruh besar bagi pendapatan pedagang yang ada di kawasan tersebut. 

Dari Data Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Parangtritis, tercatat sebanyak 8.000 wisatawan dari Jawa Tengah dan DIY yang masuk hingga pukul 17.00 wib, Jumat (25/12/2020).

Seorang pedagang makanan di Pantai Depok, Rusmini (60) mengaku tak banyak pengunjung yang membeli makanannya pada hari libur Natal saat ini.

"Pengunjung di sini belum banyak yang membeli. Tetapi memang kunjungannya lebih ramai dari hari sebelumnya," terang Rusmini ditemui SuaraJogja.id, Jumat.

Baca Juga:Tak Ada Aturan Kampanye di Media Online, Pemkab Bantul Akui Sulit Awasi

Ia menjelaskan saat ini dirinya tak bisa mengantongi pendapatan seperti sebelumnya. Dimana dalam sehari ia bisa membawa pulang Rp200-300 ribu. Saat ini Rp100 ribu saja sulit didapatkan.

"Selama situasi covid-19 ini sangat sedikit pendapatan saya. Kadang ada yang membeli kadang satu pembeli pun tidak ada," jelas dia.

Rusmini berjualan cumi goreng, undur-undur, rumput laut dan juga ikan asin. Ia berjualan dari pukul 07.00-17.00 wib. Hampir seharian dirinya membuka lapak dagangan, namun tak banyak pembeli yang datang.

"Ya jadinya pasrah dulu dengan kondisi saat ini. Harapannya bisa kembali ramai lagi seperti sebelum Covid-19," ungkap dia.

Pihaknya masih berharap di akhir tahun 2020 ini pemerintah bisa membantu pedagang seperti dirinya mendapatkan penghasilan dari barang yang dijual.

Baca Juga:Bawa Gir di Dalam Jok Motor, Pelajar Asal Bantul Diamankan Polisi

"Mungkin pihak terkait bisa membantu mempromosikan barang jualan kami sehingga pengunjung lebih tertarik membeli barang jualan kami," kata dia.

Tak jauh berbeda dengan Rusmini, seorang pemilik warung makan di Pantai Parangtritis, Suryani (45) belum bisa meraup pendapatan seperti sebelum wabah Corona menyebar di Indonesia.

"Dulu ramai sekali yang membeli makanan saya. Tapi setelah ada Covid-19 ini tidak banyak yang makan di warung ini. Saya juga tidak tahu kenapa," jelas Suryani.

Kendati demikian, pengunjung yang datang diakuinya semakin bertambah banyak dibanding bulan-bulan sebelumnya. Ia tetap bersyukur masih ada wisatawan yang membeli makanan ke warung milik dia walau 1-3 orang.

"Jadi ya tetap disyukuri saja. Jika yang membeli 1 atau 2 orang tiap hari tetap saya layani. Harapannya bisa kembali normal lagi seperti semula," ujar dia.

Terpisah, Koordinator TPR Parangtritis, Rohmat Ridwanto mengatakan jika tingkat kunjungan wisatawan ke Parangtritis relatif meningkat di Libur Natal 2020.

"Sebelumnya hanya berkisar 2.500-3.000 wisatawan yang masuk ke Parangtritis. Pada hari libur Natal ini relatif meningkat, Kamis kemarin sekitar 6.430 orang. Jumat ini ada sekitar 8.000 pengunjung," kata Rohmat melalui pesan singkat.

Pihaknya tak bisa memastikan jumlah kunjungan wisatawan akan meningkat atau tidak hingga pergantian tahun baru. Namun prediksinya pada hari Minggu pekan akhir Desember ini wisatawan akan banyak yang datang.

"Situasi pandemi covid-19 ini tidak bisa diprediksi. Namun pada Minggu nanti jumlah kunjungan bisa lebih dari hari ini," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini