Yan mengatakan, salah satu kolektor senior dari Singapura pernah memuji karya-karya fotografi dari kelas yang dibuat olehnya. Itu menjadi suntikan semangat untuk Yan agar terus berbagi ilmu tentang fotografi boneka.
"Bahkan yang dari luar ada seorang kolektor senior dari Singapura yang dia udah diwawancarai ke mana-mana, di majalah-majalah internasional gitu tuh dia appreciate banget dengan acara itu."
"Bahkan dia bilang, 'Ayo dong kapan, kalau ada waktu dan kesempatan kamu buka kelas di Singapura'. Itu sih yang paling menyenangkan," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Yan dan Retni juga mengungkapkan bahwa Djogja Dolanan Doll sudah menginspirasi komunitas pencinta boneka di daerah lain untuk aktif menggelar berbagai acara.
Baca Juga:Djogja Dolanan Doll dan Stigma Orang Dewasa Bermain Boneka, Apa Salahnya?
Lebih lanjut, keduanya berharap agar anggota komunitas yang sudah mereka bangun bisa terus aktif dan kompak. Sebab, dua hal itu dianggap sebagai kunci agar Djogja Dolanan Doll bisa berumur panjang.