SuaraJogja.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta menyebut tidak ada lonjakan volume sampah pasca perayaan malam pergantian tahun. Kondisi tersebut salah satunya dipengaruhi adanya peraturan peniadaan kerumunan yang membuat minimnya aktivitas masyarakat di Kota Jogja.
Kepastian tidak adanya lonjakan sampah ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogya Sugeng Darmanto saat dikonfirmasi awak media, Jumat (1/1/2021). Menurutnya peraturan serta pengawasan ketat petugas di lapangan dalam mengantisipasi keramaian memberi dampak positif bagi minimnya sampah di Kota Jogja.
"Jadi memang tidak ada kenaikan atau bahkan lonjakan yang begitu signifikan terkait dengan sampah di malam pergantian tahun. Pembatasan-pembatasan terkait pandemi Covid-19 nyatanya memang memberi dampak positif," tutur Sugeng.
Sugeng menilai segala macam pembatasan yang dilakukan khsusunya di destinasi wisata Kota Jogja berhasil menekan laju sampah yang dibuat oleh masyarakat. Selain itu, juga tentunya bakal bermanfaat untuk mengantisipasi sebaran Covid-19.
Baca Juga:Rekomendasi 10 Hotel di Jogja untuk Liburan Awal Tahun Baru
Bukan tanpa dasar Sugeng berkata demikian, pasalnya sekitar 50 orang petugas yang diterjunkan DLH untuk membersihkan kawasan mulai dari Tugu Pal Putih, Malioboro, Titik Nol Kilometer hingga Alun-alun Utara dan Selatan bisa pulang lebih awal.
Kondisi ini, kata Sugeng, jauh berbeda dengan perayaan malam pergantian tahun tahun-tahun sebelumnya. Bisa dikatakan, kali ini tugas petugas kebersihan bisa jauh lebih ringan.
"Tadi pagi di Alun-alun, kita turunkan satu compactor untuk mengangkut sampah yang ada. Alhasil tidak terisi penuh, separuh masih kosong," ucapnya.
Sedangkan pada tahun kemarin, disebutkan Sugeng, petugas harus bekerja ekstra untuk mengumpulkan sampah di sepanjangan kawasan tadi. Sebabnya volume masyarakat yang waktu itu membludak sejalan juga dengan sampah yang dihasilkan.
"Kalau pergantian tahun kemarin itu ya, dengan kawasan yang sama seperti sekarang, kita perlu menurunkan setidaknya 15-20 truk untuk mengangkut sampah-sampah itu," ungkapnya.
Baca Juga:Waduh! 'Old Trafford' Bakal Tergusur Proyek Tol Solo-Jogja
Pemandangan berbeda juga terlihat dari hasil berkeliling ke depo-depo di Kota Jogja, yang kata Sugeng tidak ada penumpukan sampah sama sekali. Penurunan armada truk pun menurun drastis yakni menjadi kurang dari lima truk.
"Kalau menurut perhitungan kami, sampah tahun baru ini bahkan tidak perlu sampai mengeluarkan lima truk. Soalnya pembersihan atau sweeping pakai roda tiga pun juga sebagian besar sudah cukup," tandasnya.