Heroe Akui Ada Kerumunan di Malioboro dan Titik Nol Saat Malam Tahun Baru

Kerumunan terpantau ada di kawasan Malioboro dan kawasan Titik Nol Kilometer

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 01 Januari 2021 | 11:10 WIB
Heroe Akui Ada Kerumunan di Malioboro dan Titik Nol Saat Malam Tahun Baru
Wisatawan yang terlihat sedang foto di kawasan Malioboro di malam tahun baru, Kamis (31/12/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

SuaraJogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta masih melihat ada kerumunan di kawasan Malioboro hingga Titik Nol Kilometer pada malam pergantian tahun. Hal ini menyusul tidak ada penutupan secara total untuk kawasan-kawasan tersebut.

Hal tersebut diakui oleh Wakil Wali Kota Heroe Poerwadi, saat dikonfirmasi awak media, Jumat (1/1/2021). Menurutnya dari hasil pantauan pada malam tahun baru memang masih terlihat adanya kerumunan di beberapa titik-titik kawasan tersebut.

"Memang masih ada kerumunan tapi kalau kami lihat lalu dibandingkan dengan tahun lalu atau bahkan dengan hari biasa saja kerumunan itu jauh lebih menurun," ujar Heroe.

Heroe tidak menampik bahwa Malioboro menjadi kawasan yang memiliki daya tarik tersediri bagi wisatawan. Hal itu terlihat dari wisatawan yang berkunjung ke Malioboro pada malam pergantian tahun.

Baca Juga:Kerumunan di Malioboro, Warga Jogja Kecewa dengan Wara-Wara Pemerintah

Kendati begitu, Heroe menyebut telah bekerja sama dengan beberapa pihak terkait melakukan pengamanan sepanjang malam. Beberapa unsur mulai dari Polri, TNI, Satpol-PP hingga Linmas turut dikerahkan untuk mengantisipasi adanya kerumunan yang lebih besar.

Selain itu Pemkot Jogja telah menambah tempat tidur perawatan pasien Covid-19 di beberapa rumah sakit di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai upaya antisipatif menghadapai potensi lonjakan kasus baru terkonfirmasi positif Covid-19.

Heroe mengatakan antisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 pasca pergantian tahun memang sudah dipersiapkan sejak awal Desember lalu. Disebutkan penambahan tempat tidur perawatan itu akan tersebar di tujuh rumah sakit yang ada di Kota Jogja. Total penambahannya sendiri mencapai 98 tempat tidur.

“Sudah kita koordinasikan dengan 7 rumah sakit rujukan Covid-19 tersebut untuk tambahan 98 unit. Dari total itu sebanyak 28 unit sudah bisa difungsikan,” cetusnya.

Heroe menyebut bahwa penambahan ini sebagai wujud kesiapsiagaan Pemkot Jogja untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus yang sangat dimungkinkan terjadi. Diakui Heroe jumlah tempat tidur yang tersedia memang terus berkurang.

Baca Juga:Aturan Penutupan Malioboro Ditiadakan Dulu, Ini Alasan Dishub Kota Jogja

Kondisi tersebut mencakup tempat tidur secara keseluruhan baik untuk pasien kritikal maupun non kritikal. Disebutkan bahwa kapasitas total keseluruhan tempat tidur di Kota Jogja sebanyak 128 unit dengan 18 unit digunakan untuk merawat pasien kritikal.

"Kapasitas untuk kamar non kritikal sudah terisi 73 persen. Kalau kritikal sudah 80 persen terisi. Kalau dari tambahan masih ada 70 kamar cadangan," tuturnya.

Heroe memastikan, tempat tidur beserta kamar tambahan di beberapa rumah sakit ini telah memenuhi standar penanganan Covid-19 secara keseluruhan. Selain itu, kata Heroe, penambahan ini juga sudah mempertimbangkan tenaga kesehatan yang ada. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak