SuaraJogja.id - Salah seorang warganet membuat postingan di Twitter terkait dengan penuhnya seluruh rumah sakit di Daerah Istimewa Yogyakarta. Informasi yang beredar itu lantas cukup menarik perhatian dari warganet lainnya.
Informasi tersebut direspon oleh Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19, Berty Murtiningsih. Walaupun tidak dibenarkan secara gamblang informasi penuhnya rumah sakit di Jogja, namun diakui bahwa ketersediaan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 mulai menipis.
"Sebenarnya hal ini sudah pernah disampaikan kalau memang yang terjadi adalah rumah sakit rujukan di DIY, sebanyak 27 RS yang tersebar di 5 kabupaten kota, semakin sedikit sisa tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19," ujar Berty kepada awak melalui pesan singkat, Jumat (1/1/2021).
Berty menjelaskan keterbatasan tempat tidur yang sedang terjadi ini membuat waktu rujukan kepada pasien agak lebih lama. Hal ini disebabkan perlunya koordinasi lanjutan oleh masing-masing rumah sakit untuk merujuk setiap pasiennya.
Baca Juga:Jelang Tahun Baru, Positif Covid-19 di DIY Tembus 12 Ribu Lebih Kasus
Diketahui bahwa sistem rujukan pasien yang digunakan oleh rumah sakit di DIY yakni memanfaatkan Sistem Rujukan Terpadu (SISRUTE). Sistem ini digunakan oleh semua rumah sakit yang berada di DIY terlebih saat akan melakukan rujukan pasien.
"Tentun tidak bisa sembarang dalam merujuk pasien. Tidak hanya soal ketersediaan tempat tidur saja, lebih dari itu juga ketersediaan tenaga ahli dan pendukung lainnya. Jadi ya memang bakal memakan waktu untuk melakukan koordinasi itu," jelasnya.
Berty memaparkan untuk tempat tidur kritikal yang tercata memiliki ketersediaan sebanyak 66 unit telah digunakan 45 unit sehingga menyisakan 18 unit tempat tidur. Data tersebut diambil berdasarkan catatan data penggunaan tempat tidur di rumah sakit rujukan per tanggal 31 Desember 2020 kemarin.
Sementara itu untuk tempat tidur non kritikal hanya menyisakan 63 unit saja dari jumlah total 577 tempat tidur. Artinya sebanyak 515 tempat tidur telah digunakan untuk pasien non kritikal.
Melihat kondisi menipisnya jumlah tempat tidur yang tersedia di DIY, Berty kembali mengingatkan semua masyarakat agar dapat menjalankan protokol kesehatan dengan taat. Hal itu guna mencegah terjadinya penularan atau penyebaran Covid-19 lebih banyak lagi.
Baca Juga:Dinkes Sleman Sesalkan Keputusan Pemda DIY Tak Jadi Terapkan PSBB
"Kuncinya tetap masyarakat harus laksanakan protokol kesehatan lebih ketat. Sebab itu sesungguhnya yang bisa melonggarkan kembali rumah sakit rujukan yang mulai menipis. Rumah sakit itu pilar terakhir untuk pengendalian Covid-19," tandasnya.