"Liburan lalu, perputaran uang disebutkan mencapai Rp14 miliar di Jogja. Namun, pemerintah harus melihat, apakah angka tersebut sebanding dengan biaya perawatan dan penanggulangan COVID-19 yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mendatang," ucapnya lagi.
Sebelumnya, Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengaku, pihaknya siap melaksanakan pembelajaran secara tatap muka pada 2021.
Meskipun demikian, Disdik Sleman tetap masih menunggu kebijakan dari pemerintah setempat, mengingat pandemi COVID-19 di Sleman masih memiliki kasus positif yang cenderung naik.
Jika benar-benar dilaksanakan, kemungkinan tatap muka akan dimulai pada Februari atau bulan setelahnya. Namun lagi-lagi, bila sudah ada kebijakan resmi dari pihak Pemda DIY maupun Bupati Sleman.
Baca Juga:OPINI: Isu Pembelajaran Tatap Muka Awal Tahun 2021, Apakah Efektif?
"Sekolah-sekolah [di Sleman] persiapan terus," ujarnya.
Dalam persiapannya, Ery mengaku sudah mengimbau ke sekolah untuk mempersiapkan diri dalam pemenuhan protokol kesehatan secara ketat. Termasuk bagaimana pengaturan tempat duduk atau simulasi pembelajaran. Syarat kesehatan serta surat pernyataan permohonan persetujuan dari orang tua terkait pembelajaran tatap muka.
Kepala SMP N 4 Depok Lilik Mardiningsih mengaku, sembari menunggu keputusan pemerintah terkait pembelajaran tarap muka, pihaknya juga telah memberikan angket kepada seluruh orang tua terkait rencana pembelajaran luring.
Dari angket itu, diketahui sebanyak 60-70% orang tua siswa kelas IX memperbolehkan dimulainya tatap muka atau luring, sedangkan orang tua dari kelas VII dan VIII yang memperbolehkan anaknya ikut tatap muka tidak sampai 50%.
Lilik mengaku, selain menyebar angket, pihaknya juga terus melakukan persiapan di sekolah, terutama kaitan penerapan protokol kesehatan pencegahan COVID-19. Sebagai bentuk upaya sekolah, bila tatap muka di sekolah itu, benar terlaksana dalam waktu dekat.
Baca Juga:575 Sekolah di Kota Padang Belajar Tatap Muka Hari Ini, Siswa Senang
Kontributor : Uli Febriarni