SuaraJogja.id - Sejumlah kritik yang mendarat kepada Risma terkait aksi blusukannya di sejumlah sudut kota Jakarta, mendapat pembelaan dari Ferdinand Hutahaean.
Mantan politisi Demokrat itu mengaku sangat menyayangkan adanya kritik hingga mencemooh aksi Risma menyelesaikan masalah sosial.
Ia menganggap kaum radikalis yang mencemooh orang-orang yang bekerja menyelesaikan masalah sosial seperti Risma memiliki perilaku aneh.
"Sejak politik identitas semakin menggila dan radikalisme merajalela di negeri ini, perilaku manusia semakin aneh, terutama kaum radikasil dan simpatisannya," terangnya, Rabu (6/1/2021).
Baca Juga:Wagub: Pak Haji Setiap Malam Selalu Beri Rp 50 Ribu ke Gelandangan Sudirman
"Mereka mencemooh pejabat yang bekerja menyelesaikan masalah sosial, tapi memuji gubernur yang hanya foto-foto pencitraan tanpa kerja, bodoh..!" tegasnya.
Aksi blusukan Menteri Sosial Risma memang tak sedikit mendapat sorotan. Ada yang menyebutnya sebagai pencitraan untuk menghadapi DKI 1 ada pula yang menyebutkan bahwa upayanya tersebut kurang efektif.
Tak hanya dari pengamat dan politisi, blusukan Risma juga sempat mendapat sorotan dari para warganet.
Salah satunya akun Twitter @ridwanhr yang menyindir Risma sebagai Menteri Sosial DKI Jakarta.
"Hebat banget DKI punya Menteri Sosial," ungkap @ridwanhr.
Baca Juga:Risma Blusukan Temui Gelandangan Sudirman, Wagub DKI: Mereka Musiman
Selain itu, ada pula warganet yang menduga aksi blusukan Risma hanya sekadar pengalihan isu dari kasus korupsi yang dilakukan oleh Mensos sebelumnya, Juliari P. Batubara.
"Mensos yang baru ini tugasnya memang cuma di Jakarta atau membuat masyarakat lupa akan kesalahan Mensos sebelumnya yang kebetulan berasal dari partai yang sama dengan Mensos yang sekarang sih?" ujar @malakmalakmal.
"Masa sekelas Mensos hanya keliling Jakarta untuk menemui tuna wisma, kenapa enggak langsung main kebijakan? Lucu saja, lebih lucu lagi yang puji-puji," kata @mdy_asmara1701.
"Mudah-mudahan ibu Mensos DKI bisa lihat tuna wisma di Kota Surabaya juga," ujar @putrawadapi.
"Kocak jadi Mensos kerja keliling Jakarta cuma cari orang susah buat pencitraan," ucap @dapitnih.