Soroti Blusukan Risma, Fahri Hamzah: Tolong Kerja Pakai Ilmu dan Konsep

Gaya blusukan Menteri Sosial Risma mendapat sorotan publik.

Galih Priatmojo
Rabu, 06 Januari 2021 | 08:41 WIB
Soroti Blusukan Risma, Fahri Hamzah: Tolong Kerja Pakai Ilmu dan Konsep
Menteri Sosial Tri Rismaharini blusukan di Jakarta [Kemensos]

SuaraJogja.id - Aksi blusukan yang dilakukan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau yang akrab disapa bu Risma mendapat tanggapan beragam. Salah satunya dari Fahri Hamzah.

Semenjak dilantik sebagai Menteri Sosial, bu Risma diketahui rajin melakukan blusukan di sejumlah sudut kota Jakarta.

Terbaru Risma menyambangi sejumlah Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) di jalanan DKI Jakarta. Dua orang yang ditemui Risma kemudian dirujuk ke Balai Rehabilitasi Sosial eks gelandangan dan pengemis Pangudi Luhur Bekasi.

Aksi blusukan Risma pun mendapat sorotan publik, termasuk di antaranya Fahri Hamzah.

Baca Juga:Tolong Bu Risma Blusukan ke Tangerang, Rumah Tukang Cuci Masiah Mau Roboh!

Lewat kicauannya di Twitter, politisi partai Gelora ini mengingatkan agar Risma fokus untuk bekerja menggunakan metode dan data yang benar.

"Stafnya bu Risma harus kasi tahu beliau beda jadi walikota dan Menteri. Perbedaan tidak saja pada filosofi, skala, juga metode. Menteri tidak dipilih tapi ditunjuk, kerja sektoral saja dan berlaku di seluruh negeri. Wali kota dipilih non sektoral tapi terbatas kota," tulisnya, Rabu (6/1/2021).

Lebih jauh ia meminta agar Risma benar-benar bekerja secara tepat menggunakan data yang ada dan jangan menyia-nyiakan waktu hal ini mengingat krisis yang saat ini dihadapi Indonesia diprediksi bakal berlangsung panjang.

"Gini deh, kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit. Tapi orang desa gak ribut. memang yang bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yang advokasi. Tapi kerja pakai data," tegasnya.

"Kita doakan siapapun yang memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jangan sia-siakan waktu," imbuhnya.

Baca Juga:Anak Buah Anies Bongkar Sosok Gelandangan yang Ditemui Mensos Risma

Sementara itu, sebelumnya peneliti kebijakan publik dari lembaga Political and Public Policy Jerry Massie, menduga kegiatan Risma merupakan bagian dari manuver politik, tetapi momentumnya belum tepat.

"Ini gaya blusukan mengarah ke DKI 1," kata Jerry kepada Suara.com, Selasa (5/1/2021).

"Seharusnya grand strategy apa yang harus dibuat. Ataupun pendataan. Saya nilai ini akan terus berlanjut sampai pilpres 2024," Jerry menambahkan.

"Ini bagian political imaging atau pencitraan politik. Gaya wali kota Surabaya mau coba dia terapkan di ibu kota. Barangkali waktu dan tempat berbeda," kata Jerry.

Jerry menilai gaya yang ditunjukkan Risma sekarang sama seperti gaya Presiden Joko Widodo dulu, semenjak masih menjadi wali kota Solo.

"Memang blusukan gaya Jokowi juga waktu di Solo. Paling publik akan pertanyakan ini murni politis atau murni humanis," katanya.

Menurut Jerry, di tengah pandemi Covid-19, tak perlu banyak blusukan dulu.

"Sekarang mensos dibutuhkan konsep dan peduli. Tak perlu hadir pun tapi bisa mengatur dan menyiapkan logistik dengan baik itu sudah bagus," kata Jerry.

Jerry menduga kegiatan blusukan yang dilakukan Risma di Jakarta merupakan bagian dari strategi politik untuk "menjegal Anies di DKI dan untuk running 2024 mendatang."

Jerry menilai nama Risma mulai dikait-kaitkan untuk bursa pemilu tahun 2024.

"Tapi untuk PDIP sendiri barangkali mereka menyimpan amunisi seperti saudara Puan yakni Prananda Prabowo. Tapi tak tertutup kemungkinan Risma menjadi kartu AS."

Jerry mengatakan posisi menteri sosial merupakan tempat yang strategis untuk melangkah lebih jauh. "Tinggal racikan dan ramuan politiknya seperti apa?"

Tapi Jerry menyarankan agar lebih baik Risma fokus dulu menjalankan tugas Kementerian Sosial. "Tunjukkan saja ethos dan performa kerja yang sesuai harapan publik," tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini