Pulangkan Pengungsi, Dinkes Tetap Pantau Kesehatan Warga Kalitengah Lor

pemantauan terhadap pengungsi Gunung Merapi akan dilakukan secara jemput bola.

Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 26 Januari 2021 | 18:15 WIB
Pulangkan Pengungsi, Dinkes Tetap Pantau Kesehatan Warga Kalitengah Lor
Warga Kalitengah Lor meninggalkan barak pengungsian Glagaharjo untuk pulang ke rumahnya masing-masing, Selasa (26/1/2021). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sleman memastikan pemantauan kesehatan para pengungsi Kalitengah Lor yang telah pulang tetap dijalankan. Program jemput bola atau mendatangi langsung rumah warga menjadi cara pemantauan itu terus berlangsung.

Koordinator Pengelola Program Bencana Bidang Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman Anang Suyoto menuturkan tim kesehatan di Kalurahan Glagaharjo akan melakukan pemantauan tersebut. Pemeriksaan akan terus dilakukan khsusunya pada warga lanjut usia.

Anang menilai para lansia memiliki kerentanan yang cukup tinggi seiring dengan perpindahan dari barak pengungsian untuk kembali ke rumahnya. Terlebih meningat kondisi pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

"Nanti kami meminta Puskemas Cangkringan bisa melalukan semacam puskesmas keliling kepada warga. Bisa juga dibuatkan jadwal secara rutin dan periodik, mungkin seminggu sekali. Kita ingin kesehatan warga Kalitengah Lor terutama lansia tetap terpantau," kata Anang kepada awak media, Selasa (26/1/2021).

Baca Juga:Warga Sleman yang Gelar Hajatan Harus Kantongi Rekomendasi Satgas

Disampaikan Anang, selama ini ketika berada di pengungsian para lansia dan ibu hamil selalu menjadi prioritas utama terkait dengan pemeriksaan kesehatan. Sebab tidak dipungkiri bahwa resiko imun yang turun karena faktor stres selama di barak pengungsian dapat menyebabkan resikp terpaparnya penyakit lebih tinggi.

Menurut catatan yang dipegang oleh Dinkes Sleman, keluhan yang paling sering ditangani selama di pengungsian adalah hipertensi dari para lansia. Hal ini, kata Anang, masih dalam kategori wajar sebab kondisi barak pengungsian yang berbeda dengan rumah jadi faktor utamanya.

"Hipertensi itu keluhan yang paling sering disampaikan oleh para lansia. Namun selama ini masih bisa terkontrol. Itulah mengapa lansia jadi fokus pemeriksaan saat pulang," terangnya.

Anang menyebut langkah preventif tersebut nanti juga bakal melibatkan kader posyandu di Dusun Kalitengah Lor. Pasalnya para kader ini juga yang sebelumnya telah memiliki data kelompok rentan ketika sebelum akhirnya mengungsi ke barak pengungsian di Glagaharjo.

"Di sana [Dusun Kalitengah Lor] juga dibantu kader posyandu lansia. Kalau dari data yang ada pada kami, jumlah lansia yang mengungsi ada sekitar 76 orang, tentu data ini juga bisa menjadi prioritas," tuturnya.

Baca Juga:2 Minggu PTKM di Sleman, Hampir 2 Ribu Lokasi Ditindak Satpol PP

Sementara itu, upaya itu didukung sepenuhnya oleh Lurah Glagaharjo, Suroto. Menurutnya, nanti pihaknya akan terus melakukan koordinasi lebih lanjut dengan Dinkes Sleman dan khususnya Puskemas Cangkringan.

"Kami akan koordinasi lebih lanjut. Cek kesehatan akan tetap ada walaupun sudah pulang ke rumah masing-masing. Memang belum ada formatnya seperti apa, jadi nanti akan menunggu dari puskemas dulu," kata Suroto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini