Terdampak Tol Jogja, Dua SD di Sleman Bakal Direlokasi

Sedianya, kedua sekolah tersebut akan direlokasi ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi awal.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Sabtu, 06 Februari 2021 | 11:06 WIB
Terdampak Tol Jogja, Dua SD di Sleman Bakal Direlokasi
Ilustrasi sekolah. (Unsplash/Feliphe S)

SuaraJogja.id - Dua sekolah dasar negeri (SDN) di Kabupaten Sleman terdampak tol. Masing-masing sekolah, yakni SDN Nglarang di Tlogoadi, Mlati terdampak tol Jogja-Solo, dan SDN Banyurejo 1 di Banyurejo, Tempel terdampak tol Jogja-Bawen.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Sleman Sri Adi Marsanto menyebutkan, dua gedung SD yang disebut tadi hampir 100% bangunannya terdampak tol.

Sedianya, kedua sekolah tersebut akan direlokasi ke lokasi yang tidak jauh dari lokasi awal.

"Dua sekolah yang terdampak akan dibangunkan yang baru," kata dia, Jumat (5/2/2021).

Baca Juga:Trase Tol Jogja-Bawen Mulai Dipatok, Ini Harapan Sri Sultan HB X

Pembangunan gedung baru ini nanti akan disesuaikan dengan kondisi lahan dan jumlah siswa serta standar dan pedoman yang terbaru dari Kemendikbud.

Berdasarkan info yang ia dapatkan, gedung baru akan dibangun oleh pemerintah pusat menggunakan anggaran pusat pula. Pembangunan dilakukan di atas tanah kas desa.

Selain itu, gedung baru akan dimungkinkan lebih dahulu dibangun, sebelum gedung lama dirobohkan.

Tujuannya, agar kegiatan belajar mengajar tidak terhambat.

"Untuk jadwalnya, saya belum dapat kepastian," ucapnya.

Baca Juga:Dapat Ganti Rugi 2 Bidang Tanah, Suparmadi: Cukup untuk Beli Tanah Lagi

Dari data yang ia miliki, di SDN Banyurejo 1 ada 6 ruang kelas. Tanah yang terdampak tol dari sekolah dengan 114 siswa itu seluas 2.905 meter persegi.

Sedangkan di SDN Nglarang, yang sama-sama memiliki 6 kelas dengan 191 siswa, ada tanah seluas sekitar 3.263 meter persegi yang terdampak.

Ia mengatakan, dibangunnya gedung baru dan direlokasinya ratusan siswa ke lokasi yang baru itu, ditengarai beberapa alasan.

Antara lain, animo masyarakat yang tinggi untuk mendaftarkan anak-anaknya menempuh pendidikan di sekolah tersebut dan masyarakat menghendaki SD Negeri tersebut dibangun di wilayah dusun terdekat.

"Kalau bisa di dusun yang sama yang tidak terdampak pembangunan jalan tol," kata dia.

Alasan lain, jarak antara SDN lama dengan SDN lainnya terhitung berjauhan. Terakhir, warga setempat menyatakan kesediaan mereka,  untuk tetap menjaga keamanan, ketertiban, hingga keberlangsungan kegiatan pembelajaran di sekolah yang baru.

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini