SuaraJogja.id - Kepergian Soni Eranata atau Ustaz Maaher At Thuwailibi mengejutkan masyarakat Indoensia. Pendakwah Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah pun turut berduka setelah mendengar kabar Ustaz Maaher meninggal dunia.
Ia bahkan mengaku sempat beberapa kali meminta izin untuk menjenguk Ustaz Maaher di tahanan, tetapi tak kunjung terwujud.
"Innalillahi Wa Inna ilaihi rojiun. Saya ikut berbela sungkawa sedalam dalam nya atas meninggalnya Ustadz maheer, semoga husnul khotimah.
Beberapa kali sebenarnya saya mengajukan ijin untuk bisa jenguk beliau di tahanan, tapi karena satu dan lain hal sampai hari ini belum bisa terlaksana," tulis @gusmiftah di Instagram, Selasa (9/2/2021).
Baca Juga:Video Ustaz Maaher Ceramah Sebelum Meninggal, Mustofa Nahra: Hoaks!
Meski sempat diejek Ustaz Maaher di media sosial hingga berujung saling sindir, tetapi Gus Miftah mengaku tak memiliki masalah pribadi dengan almarhum.
Menurut pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji Sleman ini, argumen di antara keduanya masih dalam batas wajar.
"Saya tidak punya masalah pribadi dengan beliau, kalau toh sedikit terjadi adu argumen antara saya dg beliau itu masih dalam batas kewajaran," ungkap Gus Miftah.
Ia lantas akan mengajak para santrinya untuk melaksanakan salat gaib bagi Ustaz Maaher supaya segala kesalahannya diampuni dan amal ibadahnya diterima.
"Saya sungguh merasa kehilangan atas meninggalnya beliau, insya Allah saya dan para santri Ponpes ora Aji akan sholat ghoib dan mendoakan beliau.
Baca Juga:Jelang Jasad Dikubur, Makam Ustaz Maaher Becek saat Digali
selamat jalan Ustadz, semoga diampuni semua salah dan diterima semua amal ibadah.... alfatihah," tutup dia.
Ustaz Maaher At-Thuwailibi atau Soni Eranata dilaporkan meninggal dunia di Rutan Bareskrim Polri pada Senin (8/2/2021).
Menurut kronologi yang dibeberkan Polri, beberapa kali Ustaz Maaher sempat mengeluh sakit sebelum akhirnya meninggal dunia.
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, status Ustaz Maaher kini merupakan tahanan titipan kejaksaan. Maaher selaku tersangka kasus dugaan penghinaan terhadap ulama kharismatik Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya dan barang buktinya telah dilimpahkan ke kejaksaan usai berkas perkaranya dinyatakan lengkap.
Namun, sebelum dilimpahkan ke kejaksaan, Maaher memang sempat mengeluh sakit. Dia juga sempat dilarikan ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur oleh penyidik Bareskrim Polri.
Kemudian Ustaz Maaher kembali mengeluh sakit usai pihaknya melimpahkan berkas perkara berikut barang bukti dan tersangka ke kejaksaan. Selanjutnya, petugas Rutan Bareskrim Polri sempat menyarankan Maaher untuk dibawa ke RS Polri. Hanya saja, Argo mengklaim bahwa yang bersangkutan menolak sampai akhirnya meninggal dunia.
"Soal sakitnya apa tim dokter yang lebih tahu," katanya.