Angka Kasus aktif Covid-19 Masih Tinggi, Menko PMK Beri Penjelasan Ini

Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan, tracing, test, dan treatment (3T) kembali digencarkan saat ini.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 18 Februari 2021 | 17:47 WIB
Angka Kasus aktif Covid-19 Masih Tinggi, Menko PMK Beri Penjelasan Ini
Menko PMK Muhadjir Effendy memberi keterangan pada wartawan usai meresmikan Selter Gose Muhammadiyah, Jalan Urip Sumuharjo, Bejen, Bantul, Kamis (18/2/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbeasis mikro yang sudah tiga kali diperpanjang oleh pemerintah Indonesia belum juga menurunkan jumlah kasus aktif di Indonesia. Bahkan angkanya masih signifikan bertambah.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, tracing, test, dan treatment (3T) kembali digencarkan saat ini, sehingga jumlah angka positif Covid-19 meningkat.

"Tidak ada yang salah, justru sekarang 3T kan digencarkan, sesuai dengan perintah presiden di level yang paling kecil. Jadi tingkat RT, RW jika ada gejala langsung di tracing, sehingga akan terkumpul kasus (positif Covid-19)," terang Muhadjir usai meresmikan Selter Gose Muhammadiyah di Kapanewon/Kabupaten Bantul, Kamis (18/2/2021).

Ia melanjutkan bahwa selama itu kasus aktif Covid-19 bergerak laten. Artinya, tidak muncul ke permukaan, sehingga dimungkinkan sejumlah warga menyimpan virus di dalam tubuhnya, tetapi dalam kondisi yang sehat atau tanpa gejala.

Baca Juga:Tinjau Keluarga Isoman di Bantul, Menko PMK Minta Warga Hilangkan Stigma

"Selama ini tidak banyak kasus muncul karena laten, jadi tidak terangkat ke masyarakat. Mengambil istilahnya dari pak Mendagri, ini seperti fenomena gunung es. Masalahnya ada di paling bawah. Ini kita sudah minta Kemenkes menertibkan," katanya.

Muhadjir menjelaskan bahwa saat ini orang yang melakukan rapid test atau swab PCR tak hanya untuk mengetahui sakit atau tidak.

Namun, ada sebagian warga yang melakukan tes untuk bepergian ke luar kota.

Kendati demikian, pihaknya berharap 3T yang dilakukan tenaga kesehatan terus dilakukan.

Meski itu akan menambah jumlah kasus, tim kesehatan bisa lebih mudah dalam mengambil tindakan untuk meredam penyebarannya.

Baca Juga:Selter Gose Muhammadiyah Bantul Berbasis Keagamaan, Menko PMK: Itu Perlu

"Kebijakan 3T itu dilakukan di level paling bawah maka terjadilah banyak kasus. Namun ini, justru kita bisa menyelesaikan dengan tuntas karena tau persis kondisi penyebarannya," kata dia.

Ia menambahkan agar masyarakat tak perlu khawatir untuk di tracing.

Dirinya berharap, masyarakat lebih terbuka lagi ketika memiliki gejala atau mengarah pada Covid-19.

"Masyarakat kena Covid-19 itu, tak ada hubungannya dengan balak. Kasus sekarang itu laten, jadi tidak ada yang mau terbuka dan bertahan di bawah sehingga tidak bisa diketahui oleh tenaga kesehatan," jelas dia.

Pemberlakuan 3T, kata Muhadjir akan berlanjut setelah PPKM Mikro selesai, sehingga diharapkan kepada warga termasuk tenaga kesehatan (nakes) bisa menekan laju penyebaran Covid-19.

"Pelaksanaan 3T di level mikro ini penting, ini harus berjalan selama Covid-19 masih ada, meskipun PPKM mikro berakhir," terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini