Selter Gose Muhammadiyah Bantul Berbasis Keagamaan, Menko PMK: Itu Perlu

Muhadjir menerangkan, adanya kegiatan berbasis keagamaan di Selter Gose Muhammadiyah cukup penting untuk memperkuat mental pasien dan mengurangi pikiran stres.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 18 Februari 2021 | 14:37 WIB
Selter Gose Muhammadiyah Bantul Berbasis Keagamaan, Menko PMK: Itu Perlu
Menko PMK Muhadjir Effendy meresmikan Selter Gose Muhammadiyah, Jalan Urip Sumuharjo, Bejen, Bantul, Kamis (18/2/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meresmikan selter Covid-19 yang dikelola PKU Muhammadiyah Bantul, Kamis (18/2/2021).

Selter Gose Muhammadiyah Bantul itu memiliki kegiatan agama bagi para pasiennya.

Muhadjir menerangkan, adanya kegiatan berbasis keagamaan di Selter Gose cukup penting untuk memperkuat mental pasien dan mengurangi pikiran stres.

"Kemudian di sini ada program diberi bekal keagamaan. Ini cukup penting untuk menguatkan mental karena faktor stres bisa memengaruhi kesehatan," ujar Muhadjir usai meresmikan dan melakukan kunjungan ke Selter Gose, Kamis.

Baca Juga:Terima Bantuan Fasilitas, 46 Selter di Bantul Siap Digunakan

Ia melanjutkan, orang yang terpapar covid-19 bisa jadi stres, sehingga selain ada pengecekan kondisi kesehatan fisik, kesehatan mental juga perlu dilakukan.

"Memang maksudnya itu kan jika orang ditentramkan hatinya dengan sentuhan keagamaan, nanti tingkat stresnya bisa diredam," ujar mantan menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

Pihaknya menyarankan, adanya Selter Gose Muhammadiyah bisa menjadi contoh untuk setiap daerah mengembangkan selter khusus OTG dan pasien bergejala ringan.

Menko PMK Muhadjir Effendy memberi keterangan pada wartawan usai meresmikan Selter Gose Muhammadiyah, Jalan Urip Sumuharjo, Bejen, Bantul, Kamis (18/2/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Menko PMK Muhadjir Effendy memberi keterangan pada wartawan usai meresmikan Selter Gose Muhammadiyah, Jalan Urip Sumuharjo, Bejen, Bantul, Kamis (18/2/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Saya sarankan bisa diadopsi walau tidak 100 persen. Jadi sesuaikanlah pembangunan untuk isolasi, baik itu kolektif atau dalam bentuk selter. Lalu karantina keluarga itu sesuai kemampuan masing-masing dan kearifan lokalnya," jelas dia.

Terpisah, Ketua Selter Gose Muhammadiyah Bantul Budi Santoso menyebutkan bahwa selter yang terletak di Jalan Urip Sumuharjo, Bejen, Bantul itu dapat menampung 32 orang.

Baca Juga:Kemenko PMK Ingatkan Pernikahan Usia Muda Membahayakan Mental dan Fisik

"Ada fasilitas tempat tidur, termasuk WiFi, dan juga ada mini hospital di dalamnya selama 24 jam," terang Budi.

Ia melanjutkan, kegiatan keagamaan dilakukan pada malam hari secara daring.

Dengan kegiatan itu, diharapkan pasien yang sedang menjalani karantina tak terlalu tertekan.

Budi mengatakan, selter dikhususkan untuk pasien Covid-19 dengan status OTG dan bergejala ringan dengan komorbid sedang. Pasien dengan latar belakang apa pun bisa memanfaatkan Selter Gose.

Pasien bisa datang sendiri atau berdasarkan rujukan dari rumah sakit maupun puskesmas desa.

"Semua pasien yang sudah ada hasil tes Swab PCR bisa isolasi di selter ini. Jika ada yang dalam masa isolasi menunjukkan gejala berat, nanti kami arahkan ke RS PKU Muhammadiyah Bantul. Jadi Selter ini khusus untuk OTG dan bergejala ringan dan difungsikan untuk menampung pasien yang membludak di RS," jelas Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini