SuaraJogja.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengunjungi Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Covid-19 di Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Jumat (19/2/2021). Kunjungan ini dalam rangka mengecek lebih lanjut kesiapan posko-posko PPKM Mikro di Yogyakarta.
Hadi mengatakan, posko gabungan atau terpadu tersebut terdiri dari Babinsa, Bhabinkamtibmas, Linmas, hingga Dinkes. Menurutnya, sistem yang sudah ada selama ini dapat berjalan dengan lancar dan baik.
Penilaian itu juga termasuk untuk pelaksanaan 3T (Tracing, Testing, Treatment). Tracing dilakukan dengan cepat hingga penanganan saat didapatkan kongak erat dari yang bersangkutan.
"Selesai pemeriksaan nanti akan diisolasi baik secara terpadu atau isolasi mandiri. Kemudian dukungan logistik pun berjalan dengan lancar," kata Hadi kepada awak media di Kantor Kalurahan Maguwoharjo.
Baca Juga:37.626 Relawan di Banten Disiapkan Guna Mendukung PPKM Mikro
Disampaikan Hadi, saat ini dari 206 RT di Kalurahan Maguwoharjo, hanya terdapat 15 RT yang masuk dalam zona kuning. Sementara untuk RT yang masuk dalam zona merah tidak ada.
"Kita semua optimis semua RT akan masuk zona hijau semua apabila kita melaksanakan tugas bersama-sama seperti yang saat ini kita laksanakan, sehingga program kita melaksanakan pelacakan dan pembatasan sosial yang dilaksanakan sesuai dengan PPKM skala mikro untuk desa Maguwoharjo ini berjalan sesuai dengan keinginan kita semua," tuturnya.
Senada, Listyo menuturkan bahwa dari penyampaian yang sudah dijelaskan oleh Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam X secara umum, hasilnya sangat signifikan. Artinya, saat ini sudah banyak terjadi perubahan dari zonasi Covid-19.
"Apabila kita lihat dari data yang ada memang hasilnya sangat signifikan artinya bagaimana perubahan dari zona merah yang tadi dilaporkan banyak sudah terjadi penurunan. Sekarang kemudian menjadi warna kuning dan banyak yang bertambah warna hijau.
Menurutnya, positivity rate pun ikut menurun. Walaupun memang masih dilaporkan ada kasus yang meninggal malah meningkat, tapi itu lebih disebabkan dalam posisi komorbid atau yang bersangkutan memiliki penyakit penyerta.
Baca Juga:Beri Lampu Hijau Pramusim Liga, Kapolri Ingatkan Penegakan Prokes
Listyo menilai bahwa secara umum PPKM Mikro yang ada di Jogja berjalan dengan baik. Hal itu juga dibuktikan dengan uji sampel dari Kalurahan Maguwoharjo, mulai dari aspek SDM hingga logistik kelengkapan posko sudah lengkap.
"Memang dari laporan uji petik yang ada signifikan dari kelurahan ini oleh karena itu tentunya kami harapkan bahwa kegiatan ini terus dilanjutkan," ucapnya.
Menurutnya, kesadaran dari masyarakat dengan kondisi diri sendiri menjadi hal yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Jadi saat ada atau merasa terdapat gejala terkait Covid-19 bisa untuk segera lapor agar bisa langsung dilakukan tracing kepada kontak erat.
"Ini juga dimaksudkan untuk memperketat juga disampaikan tadi di tingkat RT pun ada posko-posko yang kemudian membatasi keluar masuknya khususnya bagi rekan-rekan yang melaksanakan isolasi atau isolasi mandiri sehingga betul-betul bisa terpantau. Tadi kami cek juga ada aplikasi untuk memantau dan bisa digunakan untuk memantau keadaan dari rekan-rekan yang tercatat positif Covid-19. Ini tentunya sangat bagus untuk dipertahankan," paparnya.
Listyo menyarankan agar Jogja, yang dinilai sebagai daerah pariwisata, dapat menyediakan berbagai layanan swab antigen di titik-titik tertentu. Mulai dari pintu masuk bandara hingga hotel-hotel sebagai tempat istirahat wisatawan.
"Sehingga saat tamu masuk kita yakin bahwa yang ada di hotel semua kondisinya sehat. Ini juga penting sehingga kemudian wilayah Jogja sebagai kota pariwisata kembali tumbuh karena wisatawan yakin di Jogja zonanya sudah berubah," pungkasnya.