Tembus Rp150 Ribu per Kilo, Petani Cabai Gunungkidul Tak Nikmati Untung

Dalam tiga hari terakhir harga cabai rawit melonjak dari Rp120 ribu per kilogram menjadi Rp150 ribu per kilogram.

Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Kamis, 04 Maret 2021 | 14:46 WIB
Tembus Rp150 Ribu per Kilo, Petani Cabai Gunungkidul Tak Nikmati Untung
[ilustrasi] Tanaman cabai yang sudah siap panen di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (15/10). (Suara.com/Fakhri Hermansyah)

Di sisi lain, meskipun harga cabai mengalami kenaikan yang cukup drastis hingga Rp150 ribu, tetapi ternyata tak berdampak bagi kesejahteraan para petani yang ada di Gunungkidul. Pasalnya, sejumlah petani di Gunungkidul justru mengalami penurunan panenan karena curah hujan yang tinggi.

"Di sini tanaman cabainya mati 60 persen lebih," ujar petani cabai asal Kalurahan Bejiharjo, Kapanewonan Karangmojo, Arif Sulistyono.

Menurut Arif, matinya tanaman cabai ini karena tidak terkontrolnya jumlah pasokan air pada tanaman cabai mereka, mengingat hujan yang terus menerus terjadi, dan airnya banyak menggenang di sawah mereka

Hal ini mengakibatkan tanaman cabai mereka tiba-tiba layu dan membusuk. Mereka mengaku pasrah dengan keadaan ini meskipun di satu sisi harga cabai tengah melambung, karena mereka tak bisa berbuat banyak dengan kondisi alam.

Baca Juga:Berulang Kali Mencuri, Bocah Kembar Asal Karangmojo Diciduk Polisi

Arif mengaku, dari sekitar 1.000 batang tanaman cabai yang ia budidaya, ada sekitar 600 batang tiba-tiba mati.

Kontributor : Julianto

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak