Soeprapto meyakini bahwa pemerintah tidak akan mengambil resiko untuk rakyat jika memang benar vaksin Covid-19 itu berbahaya. Justru pemerintah sudah mempertimbangkan itu dengan terus memantau pelaksanaan vaksinasi di lapangan.
"Kalau itu berbahaya presiden dan para menteri akan berpikir ulang. Jadi kuncinya, sosialisasi terus menerus dan tindak tegas informasi hoax yang tidak jelas," tandasnya.
Perlu diketahui bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman bersama dengan Dinas Kesehatan Sleman sudah memulai vaksinasi Covid-19 yang menyasar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) secara massal. Targetnya sebanyak 3.000 orang akan menjadi penerima sasaran vaksinasi massal Covid-19.
Pelaksanaan vaksinasi massal yang direncanakan dilakukan selama tiga hari sejak Senin (8/3/2021) hingga Rabu (10/3/2021) mendatang di Ballroom Sleman City Hall (SCH) tersebut dipastikan akan berjalan lancar. Artinya prosedur mulai dari kedatangan hingga vaksinasi selesai tidak akan menimbulkan kerumunan meski dilakukan secara massal.
Baca Juga:Hari Kedua Vaksinasi Covid-19 Massal di Sleman, Dinkes Sasar Pegawai OPD