SuaraJogja.id - Gojek bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta menghadirkan program gratis ongkos kirim (ongkir) untuk setiap transaksi di ratusan UMKM Kuliner binaan pemerintah daerah. Subsidi ongkir ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat terhadap UMKM kuliner lokal.
District Head Gojek Jateng & DIY, Ridzky Novasandro menjelaskan jika subsidi ongkos kirim ini berlangsung selama satu bulan, yakni sejak 8 Maret 2021 hingga 8 April 2021 mendatang. Dalam penandatangan kerja sama, Andro menyampaikan ucapan terima kasih kepada Dinas Koperasi dan UMKM DIY yang sudah mau berkolaborasi dengan pihaknya dalam menjaga perputaran ekonomi.
Ia menyebutkan, hadirnya pandemi di Indonesia ini menimbulkan banyaknya perubahan. Salah satunya adalah mengenai adaptasi kebiasaan baru, dimana para pengusaha dituntut untuk cerdas dan mampu mengelola pasar secara online. Dimana, yang dibutuhkan bukan hanya bisa bertahan tapi juga sukses atau kemampuan untuk meraup untung.
"Kita menghadirkan program gratis ongkir untuk ratusan UMKM yang ada di Go-Food dan ini semua adalah binaan dari Pemprov DIY yang dinamakan SiBakul [Aksi Coba Kuliner]," ujar Andro.
Baca Juga:700.000 Order Dibatalkan Gojek karena Pelanggan Tak Pakai Masker
Dengan adanya sinergi ini, diharapkan bisa membantu UMKM untuk terus tumbuh di tengah pandemi. Andro menjelaskan, dari kerja sama tersebut hadir layanan subsidi ongkir sampai Rp50.000 dengan minimum belanja Rp50.000 untuk UMKM binaan Pemda DIY.
Subsidi ongkir sampai dengan Rp50.000 dibuat sengaja dengan memperhatikan kebutuhan konsumen. Dalam menggunakan layanan Go-Jek khususnya Go-Food besarnya jumlah ongkir kerap menjadi perhatian pembeli. Dengan subsidi yang cukup besar ini diharapkan bisa meringankan konsumen berbelanja di UMKM.
Sejak awal, Go-Jek memiliki semangat untuk bersinergi dan merangkul. Sementara kuliner dan wisata dilihat menjadi salah satu denyut nadi yang dimiliki Jogja, sehingga pihaknya bersyukur bisa bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk bersinergi dengan UMKM.
"Harapannya ini bisa menjadi salah satu momentum yang bisa terus kita jaga, dan kedepannya melahirkan inisiatif lainnya lagi," imbuh Andro.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi DI Yogyakarta Srie Nurkyatsiwi menyampaikan kerja sama tersebut merupakan bentuk keberpihakan pemerintah dalam pemberdayaan UMKM. Dengan adanya pandemi, UMKM mengalami kontraksi yang cukup dalam.
Baca Juga:Protokol Kesehatan Gojek Disebut yang Terlengkap di Industri Ride Hailing
Siwi mengucapkan terima kasih kepada Gojek, sebab dalam membuat sistem pihaknya tidak bisa bergerak seorang diri melainkan harus berkolaborasi. Kerja sama tersebut adalah aksi nyata bahwa dalam situasi saat ini kolaborasi menjadi salah satu hal yang sangat penting.
"Sebelum Covid-19 ada kegamangan dari para pelaku mungkin terkait dengan pemanfaatan IT. Tapi sekarang gak bisa, semua harus siap sikap untuk kita bertransformasi memanfaatkan IT," ujar Siwi dalam acara tandatangan kerja sama di Kantor Dinas Koperasi dan UMKM DIY, Kamis (18/3/2021).
Dari kerja sama yang sudah berlangsung selama sepuluh hari tersebut, ada peningkatan aktivitas enam kali lebih banyak dari yang telah dilakukan oleh pemerintah setempat. Kerja sama itu menjadi inovasi untuk memulihkan perekonomian melalui pemberdayaan UMKM yang hampir 98% PDB berasal dari UMKM.
Harapannya sinergi ini bisa mendorong dan mengajak masyarakat untuk mengadopsi dan memanfaatkan digitalisasi. Bukan hanya pemasarannya, tapi juga transaksinya yang mengarah kepada cashless. Dompet digital dinilai secara tidak langsung memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Pada awal kita melakukan pendataan hampir 59% berharap ada fasilitas terhadap promosi dan pemasaran. Nah jawabannya ini ada di markethub dengan fasilitas free ongkir," ujar Siwi.
Siwi berharap agar program yang selesai di bulan April itu bisa menjadi promosi. Para UMKM diharapkan bisa menjaga kualitasnya setelah kerja sama tersebut berakhir. Harapannya akan ada tindak lanjut, tidak hanya sekedar penjualannya tapi juga akan ada evaluasi.