Ketika ditanya mengenai kemungkinan uji coba pembelajaram tatap muka tersebut dilaksanakan, kata Didik, masih akan menunggu perkembangan yang ada. Namun kemungkinan uji coba pembelajaran tatap muka itu akan dilakukan pada bulan April mendatang.
"Nanti kemudian [setelah uji coba pembelajaran tatap muka] kita evaluasi, paling tidak dua minggu. Ada klaster baru atau tidak, gitu. Namun pada prinsipnya yang lain sudah siap," tandasnya.
Didik merinci, 10 sekolah tersebut yaitu, SMA N 1 Pajangan Bantul; SMA N 1Gamping, Sleman; SMK N 1 Wonosari, Gunungkidul; SMK N 1 Yogyakarta; SMA N 1 Sentolo Kulon Progo; SMA N 9 Yogyakarta; SMA N 2 Playen Gunungkidul; SMK N 1 Pengasih Kulon Progo; SMK N 1 Bantul dan SMKN 1 Depok Sleman.
Diketahui bahwa Pemerintah Pusat telah mengizinkan perkuliahan tatap muka pada saat perpanjanjangan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berbasis mikro pada 23 Maret 2021 mendatang.
Baca Juga:Alih-Alih Kampus, DIY Pilih Buka KBM Luring Terbatas Pascaperpanjangan PPKM
Namun demikian, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X masih tetap mempertimbangkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka tersebut. Justru Sultan malah akan memprioritaskan tatap muka untuk jenjang SMA/SMK terlebih dulu.
"Mungkin malah [tatap muka] SMA lebih dulu yang itu jelas orang lokal," kata Sultan di Kompleks Kepatihan.
Bukan tanpa alasan, menurut Sultan, banyak mahasiswa di DIY yang berasal dari luar daerah. Hal itu membuat pembelajaran tatap muka menjadi cukup riskan untuk dilakukan terlebih saat pandemi Covid-19 saat ini.
Sultan menilai jika perkuliahan yang akan dilaksanakan tatap muka tersebut malah akan berpotensi menambah kembali sebaran kasus Covid-19 di DIY. Kendati demikian, Sultan tetap memastikan akan mengikuti arahan dari Pemerintah Pusat dengan tetap memperhatikan keselamatan bersama.
"Nanti secara bertahap itu bisa kita atur, tapi kita tetap harus ikut dari bagian itu [PPKM]," pungkasnya.
Baca Juga:Satgas COVID-19 Cianjur Pertimbangkan Belajar Tatap Muka Mulai Juli