"Keduanya meluncur dengan jarak maksimal 400 meter," imbuhnya.
Berdasarkan pantauan BPPTKG, sumber guguran yang mengarah ke tenggara tersebut memang berasal dari kubah lava di sisi tengah. Pasalnya kubah lava itu masih terus bertumbuh yang menyebabkan material terus mendesak ke atas sehingga terjadi guguran.
Hanik menjelaskan bahwa dua kubah lava di Gunung Merapi masih terus bertumbuh. Kondisi tersebut membuat potensi bahaya di area sekitar Gunung Merapi kembali bertambah.
Berdasarkan pemantauan terakhir volume kubah lava di sektor barat daya sebesar 949.000 m3 dengan laju pertumbuhan 13.300 m3/hari.
Baca Juga:Update Gunung Merapi, Dalam 24 Jam Keluarkan Awan Panas dan 19 Kali Lava
Sedangkan untuk analisis morfologi area puncak berdasarkan foto dari sektor tenggara tanggal 25 Maret terhadap tanggal 18 Maret 2021 lalu menunjukkan perubahan ketinggian kubah lava di tengah yaitu sebesar 65 meter. Untuk volume kubah lava terbaru masih belum bisa terlihat.
"Intensitas kegempaan pada minggu ini lebih rendah dibandingkan minggu lalu," imbuhnya.
Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Kali Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih sejauh maksimal 5 km. Sementara potensi bahaya pada sektor tenggara yaitu sungai Gendol sejauh 3 km.
Sedangkan untuk kemungkinan jika terjadi lontaran material vulkanik saat terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Untuk yang berada di luar potensi daerah bahaya saat ini kondusif untuk beraktivitas sehari-hari," imbuhnya.
Baca Juga:Siang Ini, 2 Kali Wedhus Gembel Meluncur dari Puncak Merapi Sejauh 1,8 Km
Selain itu kegiatan penambangan di alur sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi dalam KRB III juga tetap direkomendasikan untuk dihentikan sementara waktu.
Ditambah dengan imbauan kepada pelaku wisata agar tidak melakukan kegiatan wisata di KRB III Gunung Merapi termasuk kegiatan pendakian ke puncak dalam kondisi saat ini.
Perlu diketahui juga hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.