Angin Kencang Terpa Jogja, Sejumlah Baliho di Gejayan Rusak dan Roboh

Selain itu sejumlah pohon di beberapa titik di Jogja juga dilaporkan tumbang hingga menimpa rumah warga

Galih Priatmojo
Minggu, 04 April 2021 | 20:53 WIB
Angin Kencang Terpa Jogja, Sejumlah Baliho di Gejayan Rusak dan Roboh
Baliho di kawasan Gejayan roboh usai diterpa angin kencang disertai hujan deras. [TRCBPBDDIY / Twitter]

SuaraJogja.id - Hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Jogja sejak siang menyebabkan sejumlah baliho roboh, Minggu (4/4/2021). Selain merobohkan baliho di kawasan Ambarrukmo Plaza, hal serupa juga terjadi di Jalan Affandi atau kawasan Gejayan.

Sebelumnya, viral baliho di kawasan Ambarrukmo Plaza yang terletak di sekitar Jalan Solo roboh usai diterpa angin kencang yang disertai hujan deras.

Selain di kawasan Jalan Solo, angin kencang juga merobohkan baliho besar di Jalan Affandi atau yang lebih dikenal daerah Gejayan.

Dikutip dari unggahan @garuksampah terdapat empat baliho yang rusak hingga roboh lantaran disapu angin kencang disertai hujan deras.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Sabtu 3 April 2021

Tak hanya merobohkan baliho, akibat angin kencang, sejumlah pohon juga turut tumbang hingga menimpa rumah.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jogja, Nur Hidayat mengatakan pohon tumbang di antaranya terjadi di Jalan Kebun Raya, Kalurahan Rejowinangun, Kemantren Kotagede. Pohon waru berdiameter sekitar 40 sentimeter dengan ketinggian sekitar 10 meter tumbang

"Terdampak sempat menghalangi akses jalan, menimpa kabel listrik, dan menimpa gerobak es milik Sarto, 50, " kata Nur Hidayat seperti dilansir dari harianjogja.com.

Selain di Kotagede, pohon tumbang juga terjadi di Jalan Bimasakti, Kalurahan Demangan, Kemantren Gondokusuman. Pohon matoa dengan diameter sekita 40 sentimeter dan tinggi sekitar 15 meter milik Prabowo tumbang dan menimpa satu rumah.

"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," tambahnya.

Baca Juga:Libur Panjang Paskah, 70 persen Wisatawan di Jogja Tak Bawa Surat Antigen

Kepala Stasiun Klimatologi Sleman, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) DIY, Reni Kraningtyas mengatakan kondisi saat ini wilayah DIY sudah memasuki musim pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang ditandai sering terjadi kasus kejadian cuaca ekstrem meningkat.

"Ditandai dengan pola angin yang tidak konsisten atau sering berubah arah sudah mulai terjadi," kata Reni.

Selain itu, saat ini juga terjadi potensi kondisi cuaca panas di beberapa lokasi kemudian terjadi cuaca ekstrem seperti hujan lebat tiba-tiba, angin kencang disertai petir. Kondisi tersebut terjadi sampai beberapa hari ke depan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak