Dinkes Sleman Pastikan Lanjutan Vaksinasi Saat Ramadan Digelar Siang Hari

lanjutan vaksinasi di Sleman tetap digelar selama Ramadan

Galih Priatmojo
Selasa, 06 April 2021 | 14:50 WIB
Dinkes Sleman Pastikan Lanjutan Vaksinasi Saat Ramadan Digelar Siang Hari
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Joko Hastaryo. - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Pemerintah telah menyusun jadwal penyuntikan vaksin COVID-19 secara bertahap. Satu di antara tahapan itu, vaksin diberikan bagi kelompok difabel.

Di sejumlah daerah, vaksinasi untuk difabel diselenggarakan berbarengan dengan tahapan jadwal vaksinasi untuk lansia, pertengahan Maret 2021.

Difabel di Sleman, tentunya tak kalah menantikan kejelasan vaksinasi bagi mereka. Misalnya saja seperti yang diungkapkan oleh Suharto.

"Karena kami termasuk kelompok yang rentan juga,” tutur pegiat Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Yogyakarta ini, Selasa (5/4/2021).

Baca Juga:PPKM Mikro Sleman Diperpanjang, Ada Perubahan Penetapan Zona Epidemiologi

Meski vaksin tidak menjamin kekebalan tubuh manusia dari virus, setidaknya para difabel merasa aman dan nyaman, sambungnya.

"Apalagi, alat bantu yang digunakan difabel mayoritas logam. Virus yang menempel di logam akan lama hilangnya," ungkap lelaki yang tinggal di Minomartani, Kapanewon Ngaglik, Sleman ini.

Pandemi juga memaksa difabel dengan beberapa aktivitas tertentu, tidak bisa menghindari bersentuhan dengan orang lain. Satu contohnya, usaha pijat yang dimiliki difabel netra.

Usaha mereka mengalami penurunan drastis saat pandemi COVID-19. Pasalnya, masyarakat yang biasa menggunakan jasa itu kini takut bersentuhan dengan mereka. Karena, khawatir terjadi penularan virus. 

Sebetulnya, ketakutan akan sentuhan fisik tersebut dirasakan oleh dua sisi baik bagi pelanggan maupun pekerjanya (difabel netra).

Baca Juga:Masjid Agung Sleman Tetap Gelar Salat Jemaah, Tanpa Ceramah Sebelum Tarawih

Kondisi yang memprihatinkan ini sudah berjalan satu tahun. Akibatnya, terjadi penurunan pendapatan, mulai dari 50% bahkan hingga 80%.

“Karena tidak memijat, artinya penghasilan teman-teman difabel berkurang bahkan tidak ada sama sekali,” kata Suharto yang kini berusia 46 tahun ini.

“Dengan ada vaksin, teman-teman bisa bangkit dan bekerja lagi,” lanjut dia.

Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengungkapkan, setidaknya vaksinasi di Sleman akan dibagi menjadi dua gelombang. Ditargetkan, tahapan-tahapan tersebut selesai pada Desember 2021 mendatang. 

"Vaksinasi gelombang pertama akan dilakukan dalam 3 tahap. Tahap pertama ditujukan untuk SDM kesehatan; tahap kedua untuk para pegawai yang memang berhubungan langsung dengan publik; tahap ketiga akan diberikan kepada para kelompok rentan termasuk diantaranya difabel," ujarnya. 

Kontributor : Uli Febriarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak