"Kalau total jumlah bertambah terus. Kalau dikurangi dengan dosen, kami jumlahnya hanya 20.000 dan itu sudah tervaksin 13.000, karena dosen juga masuk tenaga pendidik, jadi persenan menjadi kecil," kata dia.
Vaksinasi bagi guru dan tenaga kependidikan ini pada awalnya ditargetkan selesai pada Maret. Namun, pihaknya memperkirakan vaksinasi ke guru dan tenaga kependidikan baru akan selesai sebelum Ramadan. Dikarenakan kapasitas vaksinasi di Puskesmas yang terbatas.
Selain guru, dari total sekitar 44.170 lansia, sudah ada 16.500 yang sudah divaksinasi. Sementara itu, lansia yang sudah menerima vaksinasi dosis kedua ada 273 orang.
Selain itu, calon haji lansia sebanyak 448 orang di Sleman juga sudah divaksinasi.
Baca Juga:PPKM Mikro Sleman Diperpanjang, Ada Perubahan Penetapan Zona Epidemiologi
Difabel di Sleman tunggu vaksinasi
Pemerintah telah menyusun jadwal penyuntikan vaksin COVID-19 secara bertahap. Satu di antara tahapan itu, vaksin diberikan bagi kelompok difabel.
Di sejumlah daerah, vaksinasi untuk difabel diselenggarakan berbarengan dengan tahapan jadwal vaksinasi untuk lansia, pertengahan Maret 2021.
Difabel di Sleman, tentunya tak kalah menantikan kejelasan vaksinasi bagi mereka. Misalnya saja seperti yang diungkapkan oleh Suharto.
"Karena kami termasuk kelompok yang rentan juga,” tutur pegiat Sasana Inklusi dan Gerakan Advokasi Difabel (SIGAB) Yogyakarta ini, Selasa (5/4/2021).
Baca Juga:Masjid Agung Sleman Tetap Gelar Salat Jemaah, Tanpa Ceramah Sebelum Tarawih
Meski vaksin tidak menjamin kekebalan tubuh manusia dari virus, setidaknya para difabel merasa aman dan nyaman, sambungnya.